Amerika Serikat. Foto: Unsplash.
New York: Kenaikan belanja konsumen Amerika Serikat, seperti meningkatnya tingkat tunggakan kartu kredit mengindikasikan utang Amerika kembali ke tingkat sebelum pandemi covid-19.
Menurut data Federal Reserve New York, utang konsumen meningkat seiring dengan memudarnya program stimulus di era pandemi. Saldo kartu kredit di AS meningkat sekitar 4,7 persen menjadi USD48 miliar pada kuartal ketiga, menjadikan total saldo menjadi USD1,08 triliun atau tertinggi sejak 2003.
Ketua Dewan Penasehat Ekonomi Presiden Joe Biden Jared Bernstein mengatakan hal ini sebagai bukti bahwa AS sedang bergerak maju dari lonjakan inflasi yang menekan perekonomian.
"Beberapa hal yang Anda sebut menggelembung sebenarnya adalah kembalinya tunggakan kartu kredit atau tingkat utang ke tingkat normal. Tetapi jika Anda benar-benar melihat berapa biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk melunasi utang mereka, bahkan ketika suku bunga naik, kondisi mereka cukup baik.” jelas dia dikutip dari
The Business Times, Selasa, 2 Januari 2024.
Dia menuturkan peningkatan pendapatan yang dapat dibelanjakan sebesar 3,7 persen selama setahun terakhir merupakan salah satu pendorong yang membantu mendukung belanja konsumen.
Turunnya inflasi
Dengan menurunnya inflasi, para ekonom semakin bertaruh The Fed telah selesai menaikkan suku bunganya dan akan memangkas biaya pinjaman pada 2024.
Survei sentimen konsumen Universitas Michigan naik ke level tertinggi dalam lima bulan pada Desember. Masyarakat Amerika lebih optimis mengenai prospek inflasi dibandingkan sejak 2021.
Data ini merupakan data yang diandalkan oleh Gedung Putih untuk meyakinkan para pemilih mengenai kepemimpinan Biden terhadap perekonomian.
"Hal ini berarti terus melanjutkan kemajuan yang telah kita capai untuk menurunkan biaya barang-barang seperti insulin, obat resep dan pelayanan kesehatan, serta membatasi apa yang disebut sebagai biaya sampah (junk fee) yang dibayar warga Amerika untuk segala hal mulai dari konser hingga bank," jelas dia.