Bendera Amerika Serikat. Foto: Freepik
Jakarta: Harga-harga konsumen Amerika Serikat meningkat lebih dari yang diperkirakan secara tahunan di Agustus. Kenaikan harga itu dipicu oleh kenaikan tajam dari harga gas.
Meningkatnya harga gas berkontribusi pada tekanan inflasi pada negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu. Hal itu akan berdampak pada tingkat suku bunga Federal Reserve di sisa tahun ini.
Melansir Investing.com, Kamis, 14 September 2023, Indeks Harga Konsumen (IHK) yang diawasi secara ketat oleh Departemen Tenaga Kerja meningkat 3,7 persen per tahun pada Agustus 2023, naik dari 3,2 persen dibandingkan Juli. Rilis IHK itu meleset dari perkiraan ekonom sebesar 3,6 persen.
Baca juga: Presiden Jokowi Minta Perkuat Sinergi & Inovasi Pengendalian Inflasi
Bulan ke bulan, pembacaan CPI adalah 0,6 persen, meningkat dari 0,2 persen dan sejalan dengan proyeksi.
Menurut Departemen Tenaga Kerja, harga bensin adalah kontributor terbesar untuk kenaikan harga pada Agustus 2023, yang menyumbang lebih dari setengah kenaikan.
Indeks untuk biaya gas melonjak 10,6 persen di Agustus setelah naik hanya 0,2 persen di bulan sebelumnya.
Harga energi melonjak
Pertumbuhan harga energi secara keseluruhan, yang juga mencakup bahan bakar minyak, listrik dan layanan gas utilitas, melonjak menjadi 5,6 persen dari 0,1 persen.
Dengan mengeluarkan barang-barang yang mudah berubah seperti bahan bakar dan bahan bakar, inflasi bulanan naik tipis menjadi 0,3 persen, mengejutkan ekspektasi angka tersebut akan bertahan stabil di 0,2 persen.
Secara tahunan, apa yang disebut CPI inti melambat dari 4,7 persen menjadi 4,3 persen seperti yang telah diantisipasi.