Presiden Joko Widodo mengajak Menhan Prabowo Subianto makan siang. Dok Instagram Prabowo
Media Indonesia • 19 June 2023 22:22
Jakarta: Sikap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang memuji kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai hanya untuk memperlihatkan Presiden ke-8 RI itu memberikan dukungan kepadanya sebagai bakal calon presiden (capres). Pasalnya, Prabowo membutuhkan Jokowi untuk bertarung di Pilpres 2024.
“Pujian itu hanya sebatas propaganda untuk mengalihkan perhatian Jokowi dari Ganjar (Ganjar Pranowo) agar pemilih bisa membaca jika Jokowi juga mendukung Prabowo. Tidak lebih dari itu,” kata pengamat politik, Dedy Kurnia, kepada Media Indonesia, Senin, 19 Juni 2023.
Menurut dia, pernyataan Prabowo tersebut akan memengaruhi elektabilitas Prabowo di 2024. Sebab, Prabowo dianggap dekat dan baik kepada Jokowi, meski di 2019 mereka bersitegang menghadapi pilpres.
“Bagaimanapun Jokowi masih menyimpan daya pengaruh terhadap pemilih, meskipun hanya dikisaran 17 persen sebagaimana catatan survei IPO soal pengaruh Jokowi pada keputusan pemilih. Tetapi dengan kondisi ada Ganjar yang juga diusung Jokowi, Prabowo berupaya mengacaukan 17 persen pemilih tersebut dengan membangun narasi kedekatan dengan Jokowi, termasuk memberikan pujian pada Jokowi,” ucap dia.
Dia menyebut Jokowi sejauh ini tidak memiliki ideologi yang menuntun untuk membuat arah kebijakan yang pasti. Sehingga, tidak tepat juga jika Prabowo disebut sebagai anak ideologi Jokowi.
“Karena jika dikatakan anak ideologi Jokowi, sejauh ini Jokowi tidak terlihat miliki ideologi politik, kebijakan ya selama ini tidak miliki pakem, hanya momentum dan accidental, bahkan bisa saja Prabowo jauh lebih berideologi dibanding Jokowi,” kata dia.
(Dominique Hilvy Febriani)