Rupiah Melemah Tipis Sore Ini ke Level Rp15.329/USD

Ilustrasi rupiah. Foto: MI/Rommy Pujianto

Rupiah Melemah Tipis Sore Ini ke Level Rp15.329/USD

Annisa Ayu Artanti • 11 September 2023 16:22

Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Senin sore ditutup menguat tipis.

Mengacu data Bloomberg, Senin, 11 September 2023, rupiah sore ini berada di posisi Rp15.329,5 per USD, melemah dua poin atau 0,01 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya.

Sementara itu, jika mengacu Yahoo Finance, posisi rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp15.320 per USD, menguat satu poin atau 0,0065 persen dari penutupan sebelumnya.

Meski terus berada di atas level Rp15.300 ribu per USD, Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan masih tetap memegang proyeksi perkiraan nilai tukar rupiah hingga akhir tahun di kisaran Rp14.800-Rp15.000 per USD.

Baca juga: Dana Asing di Pasar Keuangan RI Pekan Ini Keluar Rp7,57 Triliun

Pertimbangannya antara lain defisit neraca transaksi berjalan. Ia berharap terjadi aliran masuk dana asing ke Indonesia untuk menahan tekanan rupiah, di tengah ekspektasi pasar akan perkembangan ekonomi Tiongkok dan menanti arah kebijakan Amerika terkait keputusan agresif atau melandainya tingkat suku bunga Fed Rate.
 
"Itu yang nanti akan memengaruhi kurs ke Indonesia," kata Andry, dilansir Mediaindonesia.com, Senin, 11 September 2023.

Apabila The Fed memutuskan kenaikan suku bunga Fed Rate, dan memberi kepastian naiknya untuk yang terakhir kali, ini akan memberi angin segar kepada nilai tukar negara emerging market yang selama ini tertekan oleh menguatnya dolar AS. 

Pemicu penguatan dolar AS

Adapun untuk penguatan dolar AS hari ini dipicu oleh beberapa data ekonomi yang kuat. Hal itu, kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengangkat ekspektasi bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut dari Federal Reserve mungkin akan segera terjadi.

"Fokus minggu ini adalah pada data inflasi konsumen AS, yang akan dirilis pada hari Rabu, serta harga produsen pada hari Kamis, akan dipelajari dengan cermat untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai kebijakan moneter dan jalur suku bunga," jelas Ibrahim.

Federal Reserve secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya pada pertemuan minggu depan, namun data yang menunjukkan inflasi tetap stabil dapat menunjukkan kenaikan lagi pada akhir tahun ini.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)