Ilustrasi rupiah. Foto: MI/Susanto
Jakarta: Nilai tukar rupiah pada Selasa pagi menguat 55 poin atau 0,37 persen dari posisi sebelumnya menjadi Rp14.853 per USD.
Melansir Yahoo Finance, Selasa, 6 Juni 2023, terpantau pada pembukaan perdagangan hari ini, mata uang Garuda juga menguat 45 poin atau 0,3 persen ke level Rp14.839 per USD.
Hari ini diperkirakan rupiah bergerak pada rentang Rp14.819 per USD sampai Rp14.885 per USD.
Penguatan rupiah pada pagi ini tidak terlepas dari kesuksesan capaian inflasi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengalami inflasi sebesar 0,09 persen pada Mei 2023 (month-to-month/mtm).
Capaian tersebut membuat angka inflasi dari tahun ke tahun (year-on-year) menjadi empat persen jika dibandingkan dengan Mei 2022.
"Keberhasilan inflasi ditopang oleh program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Indonesia yang mampu mengendalikan inflasi di tengah berbagai gejolak," kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam analisis harian, Selasa, 6 Juni 2023.
Berdasarkan kelompok pengeluaran, penyumbang inflasi bulanan terbesar Mei 2023 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,48 persen dan andilnya 0,13 persen Inflasi kelompok tersebut teredam oleh deflasi pada kelompok pakaian dan alas kaki, serta transportasi.
Sementara itu, komoditas penyumbang inflasi tertinggi secara bulanan, antara lain bawang merah dengan andil sebesar 0,03 persen, daging ayam ras dengan andil 0,03 persen, ikan segar andil 0,02 persen, telur ayam ras andil 0,02 persen, rokok kretek filter dengan andil sebesar 0,02 persen, dan bawang putih dengan andil sebesar 0,02 persen.
Untuk pergerakan rupiah hari ini Ibrahim memprediksi akan berfluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp14.850-Rp14.940 per USD.