Amerika Serikat. Foto: Unsplash.
Washington: Para pencari kerja Amerika Serikat (AS) saat ini semakin kesulitan mendapatkan pekerjaan baru karena perekrutan melambat dan lapangan kerja semakin berkurang.
Situasi ini mengakibatkan peningkatan jumlah pekerja yang terjebak, yaitu pekerja yang merasa frustasi dan mengatakan mereka ingin berhenti dari pekerjaannya, namun tetap bertahan karena ketakutan akan potensi resesi.
Seorang karyawan berusia 24 tahun yang bekerja di bidang histologi bernama Amanda merupakan salah satu pekerja yang merasakan hal tersebut.
Dia memilih untuk tetap pada posisinya saat ini karena penawaran di bidangnya terbatas, dan berpindah perusahaan kemungkinan akan menyebabkan gajinya dipotong setidaknya sepertiga.
"Saya merasa terjebak di sini," kata Amanda, dilansir Business Insider, Selasa, 13 Agustus 2024.
Masyarakat Amerika telah lama mengeluh tentang perasaan mereka yang terjebak dalam peran yang tidak memuaskan dan perasaan tersebut tampaknya semakin berkembang.
Masyarakat Amerika berhenti dari pekerjaan mereka pada tingkat yang paling lambat sejak pandemi ini, dengan jumlah orang yang berhenti bekerja turun menjadi hanya 2,1 persen pada Juli. Namun, berdasarkan survei tahunan dari Conference Board kepuasan kerja turun dalam 26 ukuran pada tahun lalu,
Pencarian berhenti resign
Minat penelusuran Google untuk frasa penelusuran "berhenti dari pekerjaan" turun 11 persen dibandingkan tahun lalu. Sementara itu, "Terjebak di tempat kerja" menjadi istilah penelusuran yang lebih umum, dengan minat meningkat sebesar sembilan persen pada tahun lalu.
Keanggotaan di subreddit r/hatemyjob meningkat lebih dari dua kali lipat selama dua tahun terakhir, dengan pengguna di komunitas tersebut bertambah sebanyak 30 ribu pada Agustus, naik dari 147 ribu pada 2022.
"Terjebak dalam pekerjaan," salah satu pengguna di subreddit memposting.
Kekhawatiran akan resesi semakin besar
Data historis dari The Fed menunjukkan para pekerja biasanya berdiam diri ketika perekonomian melambat, dan resesi seringkali dikaitkan dengan turunnya tingkat berhenti bekerja.
Perekonomian belum jatuh ke dalam resesi namun kekhawatiran akan terjadinya resesi semakin meningkat. Di pasar, investor panik minggu lalu, memicu aksi jual besar-besaran setelah data gaji Juli lebih rendah dari perkiraan , dengan tingkat pengangguran meningkat hingga 4,3 persen.
Ekonomi berada dalam resesi
Survei Affirm baru-baru ini menemukan sebagian besar masyarakat Amerika kini percaya perekonomian berada dalam resesi, meskipun PDB terus tumbuh selama kuartal kedua.
Menurut data Glimpse, minat penelusuran Google terhadap istilah resesi telah melonjak 230 persen selama sebulan terakhir.
Para peramal pasar kerja mengatakan perlambatan dalam perekrutan tenaga kerja tampaknya akan terus berlanjut, bahkan jika The Fed mulai melonggarkan kebijakan moneternya .
Menurut survei terbaru dari Federasi Bisnis Independen Nasional hanya 15 persen pelaku usaha kecil mengatakan mereka berencana menambah lapangan kerja baru pada Juli. Angka ini turun dari puncaknya yang tercatat lebih dari 30 persen beberapa tahun lalu.