Filipina Bakal Turunkan Suku Bunga

Filipina. Foto: Unsplash.

Filipina Bakal Turunkan Suku Bunga

Arif Wicaksono • 11 June 2024 21:45

Manila: Bank Sentral Filipina menuturkan suku bunga dapat diturunkan pada awal Agustus meskipun terjadi peningkatan inflasi pada bulan lalu. Bank Sentral mengatakan pihaknya senang dengan arah harga konsumen.
 

baca juga:

Bank Sentral Filipina Tegaskan Suku Bunga Acuan Bisa Turun


Berbicara di Reuters Global Markets Forum, Gubernur Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP) Eli Remolona mengatakan ada kemungkinan bank sentral dapat melonggarkan kebijakan moneter pada kuartal ketiga.

"Kami senang dengan arah inflasi namun kami memahami adanya risiko. Kami menjaga risiko tersebut," kata Remolona, mengutip guncangan pasokan yang mungkin berasal dari ketegangan geopolitik, dilansir Channel News Asia, Selasa, 11 Juni 2024.

Suku bunga kebijakan utama BSP berada pada level tertinggi dalam 17 tahun terakhir sebesar 6,50 persen setelah serangkaian kenaikan suku bunga tahun lalu untuk mengendalikan inflasi yang telah turun dari level tertinggi dalam 14 tahun sebesar 8,7 persen pada Januari tahun lalu.

"Kami hawkish, tapi tidak terlalu hawkish dibandingkan sebelumnya. Jadi kami masih ketat dalam hal kebijakan moneter,” kata Remolona.

Pemotongan suku bunga pada kuartal ketiga kemungkinan akan menempatkan BSP di depan bank sentral utama termasuk Federal Reserve yang diperkirakan akan melakukan penurunan suku bunga pertamanya pada akhir tahun ini.

Data ketenagakerjaan AS yang kuat telah mendorong investor untuk menolak spekulasi penurunan suku bunga oleh The Fed tahun ini, sehingga memberikan tekanan pada mata uang Asia termasuk peso Filipina.

"Kekhawatiran kami yang lebih besar adalah inflasi, dan pertumbuhan, nomor dua. Peso menjadi perhatian hanya jika ia bergerak sangat tajam sehingga mulai menimbulkan efek penerusan terhadap inflasi," kata Remolona.

Remolona mengatakan bank sentral tidak menargetkan tingkat nilai tukar tertentu, dan hanya ada di pasar jika ada tanda-tanda disfungsi.

"Kami tidak terlalu khawatir mengenai ke mana hal tersebut akan terjadi. Kami lebih mengkhawatirkan bagaimana hal tersebut akan sampai ke sana. Volatilitas berdampak buruk bagi ekspor dan impor, kami ingin menghindari hal tersebut," tegas dia.

Remolona menegaskan kembali keputusan kebijakan BSP di masa depan akan lebih bergantung pada data Filipina.

Meskipun inflasi tahunan telah meningkat selama empat bulan berturut-turut di Mei menjadi 3,9 persen dari 3,8 persen di bulan sebelumnya, rata-rata inflasi lima bulan sebesar 3,5 persen masih berada di dalam kisaran target bank sentral sebesar 2,0 persen-4,0 persen.

Inflasi lebih stabil

Remolona mengatakan bank sentral menginginkan inflasi lebih stabil mendekati pertengahan kisaran targetnya namun tetap memperhatikan risiko yang ditimbulkan oleh suku bunga yang lebih tinggi terhadap pertumbuhan.

"Dalam proses mencoba menjinakkan inflasi, ada kemungkinan kita melakukannya secara berlebihan sehingga kita mungkin mengalami kehilangan output yang tidak perlu, hanya dalam upaya menjaga inflasi tetap mendekati tiga persen. Namun penurunan output hanya bersifat sementara," kata Remolona.

Perekonomian Filipina tumbuh sebesar 5,7 persen pada kuartal pertama, tertinggal dari ekspektasi, namun sedikit meningkat dibandingkan tiga bulan terakhir tahun 2023.

Remolona mengatakan pencapaian target pertumbuhan pemerintah sebesar 6,0-7,0 persen bisa tercapai. Bank sentral Filipina, yang mempertahankan suku bunga acuannya stabil pada lima pertemuan terakhirnya, akan bertemu pada tanggal 27 Juni untuk meninjau kebijakannya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)