Bank Sentral Filipina Tegaskan Suku Bunga Acuan Bisa Turun

Filipina. Foto: Unsplash.

Bank Sentral Filipina Tegaskan Suku Bunga Acuan Bisa Turun

Arif Wicaksono • 4 June 2024 21:16

Manila: Gubernur Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP) Eli Remolona menegaskan kembali suku bunga acuan dapat diturunkan menjelang pertemuan Federal Reserve (The Fed).
 

baca juga:

Suku Bunga The Fed dan Pengaruhnya bagi Investasi Emas


Remolona mengatakan BSP siap mengambil tindakan ketika mata uang peso berada di bawah tekanan. Namun dia menambahkan bank sentral tidak melakukan intervensi di pasar valuta asing setiap hari.

"Kami melakukan intervensi untuk mengungkapkan pandangan kami sendiri ke mana arah peso,” kata Remolona, dilansir Channel News Asia, Selasa, 4 Juni 2024.

Mata uang Peso Filipina telah melemah melampaui 58 per USD ke level terendah dalam 19 bulan. Sejauh ini pada 2024, peso telah melemah sebesar 5,8 persen terhadap USD.

Kepala Bank Sentral Filipina mengatakan suku bunga acuan, yang saat ini berada pada level tertinggi dalam 17 tahun sebesar 6,50 persen, dapat dipangkas sebelum The Fed memulai siklus penurunan suku bunga.

Remolona mengatakan BSP sudah tidak terlalu hawkish dibandingkan sebelumnya karena inflasi bisa berada dalam kisaran nyaman dua persen hingga empat persen pada tahun ini setelah tetap berada di atas target tersebut selama dua tahun berturut-turut.

Rencana penurunan suku bunga

BSP yang mempertahankan suku bunga acuannya stabil pada lima pertemuan terakhirnya, mengatakan berencana menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada awal Agustus dan 25 basis poin lagi pada kuartal keempat.

Sikap BSP dan perkiraan pasar menyarankan pemotongan pertama The Fed mungkin dilakukan pada akhir Desember telah melemahkan peso.

Namun, Remolona mengecilkan komentar yang dibuat oleh Menteri Keuangan Ralph Recto bulan lalu mengenai kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 150 basis poin selama dua tahun ke depan, dengan mengatakan bahwa hal tersebut mungkin terlalu agresif.

"Agar hal itu terjadi, saya pikir harus ada risiko pendaratan darurat," tambah dia.

Perekonomian Filipina tumbuh sebesar 5,7 persen pada kuartal pertama, tertinggal dari ekspektasi namun sedikit meningkat dibandingkan tiga bulan terakhir pada 2023.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)