Buronan kasus korupsi Harun Masiku. Foto: MI.
Candra Yuri Nuralam • 3 January 2024 10:23
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga kini belum bisa menangkap mantan calon anggota legislatif dari PDI Perjuangan (PDIP) Harun Masiku. Tekanan politik dinilai menjadi masalah utama dalam pencarian buronan kasus dugaan suap dalam pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR itu.
"Harun Masiku sejak awal proses penyidikannya sudah terlalu banyak tekanan politik, sehingga menyebabkan berlarut-larut sampai dengan hari ini," kata Ketua IM57+ Institute M Praswad Nugraha kepada Medcom.id, Rabu, 3 Januari 2024.
Praswad mengatakan penangkapan Harun seharusnya mudah dilakukan KPK. Apalagi, Lembaga Antirasuah itu memiliki teknologi yang mumpuni untuk melacak posisi buronan.
"?Harun Masiku mestinya bisa tertangkap dimana pun dia berada, terlebih lagi dengan perkembangan teknologi dan IT intelijen yang di miliki oleh penegak hukum saat ini, baik oleh KPK maupun Polri," ucap Praswad.
Teknologi canggih dinilai tidak berguna jika pencarian Harun dicampuri tekanan politik. Makanya, harus ada pejabat tinggi yang mengambil sikap.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai sosok yang paling cocok memberikan perintah penangkapan terhadap Harun. Sebab, tidak akan ada yang berani mengintervensi permintaan Kepala Negara jika sudah berucap.
"Perlu ada political will dari Presiden selaku panglima tertinggi penegakan hukum di Indonesia untuk dapat menggunakan seluruh sumber daya penegakan hukum dan sumber daya intelijen kita yang berada di seluruh dunia," ujar Praswad.
Baca juga: KPK Yakin Harun Masiku Belum Meninggal |