Media Indonesia • 5 February 2024 21:27
Palu: Universitas Tadulako, ?Palu, Sulawesi Tengah, menyerukan Pemilu 2024 berlangsung damai dengan iklim demokrasi yang bermartabat dan sehat. Ketua Senat Untad, Djayani Nurdin mengatakan, sikap tegas ini merupakan kesepakan bersama civitas akademika dan alumni Untad.
"Seruan ini hadir setelah Untad mencermati perkembangan rangkaian pelaksanaan proses demokrasi melalui Pemilu 2024, jalannya roda pemerintahan, kehidupan demokratisasi secara nasional serta perikehidupan masyarakat," terangnya di Palu, Senin, 5 Februari 2024.
Menurut Djayani, dalam seruannya ada tujuh poin penting yang disepakati. Pertama, menyerukan seluruh pejabat negara, aparat negara, aparat hukum untuk senantiasa menjadikan falsafah bangsa, Pancasila dan UUD 1945 sebagai nilai utama dalam perilaku, etika dan moral penyelenggaraan pemerintahan yang beradab, sebagai ciri kebudayaan tinggi bangsa Indonesia.
Kedua, mendesak seluruh pejabat pemerintahan baik pusat maupun daerah, sipil maupun militer, untuk tetap berada pada koridor demokrasi, sumpah jabatan, ketentuan perundang-undangan, dengan mengedepankan nilai-nilai kebangsaan, kerakyatan dan keadilan sosial, untuk menciptakan hadirnya rasa aman dan nyaman menuju Pemilu 2024 yang demokratis.
Ketiga, mendesak penyelenggara Pemilu dari pusat hingga Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS), agar bekerja profesional akuntabel, kapabel, kredibel, dan berintegritas, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta senantiasa menjunjung tinggi prinsip independensi, transparansi, jujur, adil, tidak berpihak, dan bebas dari segala intervensi pihak manapun.
Keempat, menyerukan kepada seluruh elemen bangsa dan masyarakat, untuk secara bersama-sama mewujudkan iklim demokrasi yang bermartabat dan sehat, melalui partisipasi aktif menggunakan hak pilihnya, sehingga tidak golput dalam kontestasi Pemilu 2024, dengan memilih para calon berdasarkan kesadaran, nurani dan keyakinan yang sungguh, bukan atas dasar politik uang atau intimidasi, sehingga hasil pemilu mendapat legitimasi yang kuat dan berbasis penghormatan suara rakyat.
Kelima, menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk menjaga iklim yang kondusif menuju Pemilu 2024,dengan mengedepankan nilai kegotongroyongan, kebangsaan dan keberagaman yang saling menghormati.
Keenam, menghentikan seluruh produksi, reproduksi pemberitaan bohong (hoax), yang menyebabkan terjadinya perpecahan dan pembelahan pada masyarakat, karena tidak tersedianya informasi cukup akibat isu pemilu yang dipelintir.
"Dan ketujuh kami meminta kepada seluruh elemen bangsa untuk bersama bermunajat memanjatkan doa kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, agar bangsa Indonesia diberikan kekuatan dan keberkahan dalam Pemilu 2024, sehingga dapat terhindar dari kehancuran dan malapetaka," pungkas Djayani