Farhan Minta MUI Jadi Rujukan dan Penjaga Nilai Umat

Wali Kota Bandung, M Farhan. Metrotvnews.com/Roni Kurniawan

Farhan Minta MUI Jadi Rujukan dan Penjaga Nilai Umat

Roni Kurniawan • 28 June 2025 17:56

Bandung: Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan menilai posisi Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai penjaga moral, spiritual, dan validasi sosial di tengah derasnya arus informasi dan disrupsi nilai-nilai kehidupan sangat penting. Peran MUI pun dinilai Farhan menjadi sangat penting untuk menjaga kondusivitas di Kota Bandung.

Farhan mengatakan, perkembangan teknologi saat ini memudahkan masyarakat untuk mendapatkan berbagai informasi yang tersebar terutama di media sosial. Hal itu pun diakui Farhan harus dibarengi oleh MUI untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat terutama terkait isu-isu mengenai kerukunan.

“Demokratisasi informasi begitu cepat. Tapi perkembangan moral dan spiritual tidak secepat itu. Maka peran MUI menjadi penting sebagai filter nilai dan rujukan umat,” ujar Farhan saat membuka Rapat Kerja Daerah MUI Kota Bandung, di Aula Kantor MUI Kota Bandung, Sabtu, 28 Juni 2025.

Farhan secara terbuka membahas persoalan-persoalan sosial di Kota Bandung. Termasuk penyebaran HIV/AIDS yang meningkat akibat praktik prostitusi tersembunyi, khususnya sesama jenis, yang banyak terjadi melalui platform digital.

“Ini bukan sekadar isu moral, tapi juga kesehatan masyarakat. Kami butuh peran ulama untuk menyelamatkan generasi muda,” katanya.
 

Baca: Farhan Dorong Pencatatan Kekayaan Intelektual Musik Tradisi

Farhan menegaskan pentingnya peran MUI dalam menjaga nilai-nilai Islam di tengah tantangan kota besar. Ia juga menyinggung Bandung adalah kota terbuka, dan tidak mungkin membatasi orang masuk. Karena itu, pembangunan moral harus dilakukan dari dalam melalui pendidikan, dakwah, dan keteladanan.

“Kita ini kota terbuka. Tidak mungkin bangun pagar seperti Israel. Maka peran ulama sangat penting untuk membina umat hingga ke tingkat RW dan RT,” bebernya.

Sementara itu, Farhan mengapresiasi MUI Kota Bandung atas keputusan untuk tidak melakukan pergantian antar waktu atas sejumlah pengurus yang wafat, sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan terhadap kontribusi mereka.

Rapat kerja ini diharapkan menjadi momen konsolidasi bagi para ulama dalam merumuskan program dakwah, penguatan umat, dan kolaborasi strategis dengan Pemerintah Kota Bandung.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)