Gubernur DIY Persilakan Demo dengan Baik dan Sopan

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, bersama para pimpinan perguruan tinggi. Dokumentasi/ Humas Pemerintah DIY

Gubernur DIY Persilakan Demo dengan Baik dan Sopan

Ahmad Mustaqim • 1 September 2025 06:16

Yogyakarta: Gubernur Daerah Istinewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengundang pimpinan sepuluh perguruan tinggi pada Minggu malam, 31 Agustus 2025.

Pertemuan tersebut dihadiri pimpinan Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta, Institut Seni Indonesia (ISI), Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Universitas Sanata Dharma (USD), dan Universitas Amikom Yogyakarta.

Pertemuan itu berlangsung dua jam lebih. Usai pertemuan Sri Sultan menekankan pentingnya menjaga nilai demokrasi di Yogyakarta dengan cara yang santun dan damai. 

"Aspirasi boleh disampaikan, itu hak setiap warga negara. Namun, saya berharap penyampaian aspirasi tetap dilakukan dengan baik, sopan, dan bukan dengan kekerasan. Inilah yang mencerminkan demokratisasi Jogja," kata Sri Sultan di Kompleks Kepatihan Yogyakarta.
 

Baca: Pemuda Lintas Iman Serukan Masyarakat Jaga Indonesia
 
Sultan menyatakan tak melarang penyampaian aspirasi. Namun, ia meminta pimpinan perguruan tinggi turut mengarahkan para mahasiswa agar tidak mudah terprovokasi. Menurutnya, mahasiswa maupun pelajar tetap memiliki kewajiban utama dalam menempuh pendidikan.

"Saya mohon agar anak-anak tidak perlu bolos sekolah. Tugas mereka adalah belajar, ementara bagi mahasiswa. Silakan menyampaikan aspirasi secara dewasa, dengan itikad baik, tanpa menimbulkan korban maupun kerusakan," jelas Sultan.

Rektor UII, Fathul Wahid, menegaskan menyampaikan aspirasi merupakan hak warga negara yang dijamin konstitusi. Namun, ia menekankan agar aspirasi tidak dibarengi tindakan anarkistis. 

"Kalau ada indikasi anarkisme, kita harus bertanya siapa yang berada di belakang itu. Aspirasi di Jogja harus tetap damai," jelas Fathul. 

Wakil Rektor UGM Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Arie Sujito, mengatakan kampusnya membuka crisis centre apabila mengantisipasi hal di luar kendali. Ia mengakui demonstrasi dalam situasi saat ini potensi anarkhis tetap ada. 

"Karena itu, kami di UGM membuka crisis center sebagai langkah antisipasi. Namun yang utama, semua pihak di Jogja harus tetap damai dan mengedepankan komunikasi yang baik," ungkap Ari. 


Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Deny Irwanto)