Imbas Perang Israel-Iran, Jemaah Haji Iran Pulang Lewat Jalur Darat

Jakarta: Ketegangan geopolitik yang terus meningkat antara Israel dan Iran mulai berdampak langsung pada aktivitas warga sipil, termasuk jemaah haji asal Iran yang baru saja menunaikan ibadah haji di Arab Saudi. 

Konflik yang memanas ini menyebabkan penutupan sejumlah jalur udara yang mengakibatkan sebagian jemaah mencari jalur alternatif pulang ke tanah air, salah satunya lewat jalur darat.

Sejak konflik terjadi, Iran menangguhkan banyak rute penerbangan internasional sebagai respons atas potensi serangan balasan dari Israel. 

Rute penerbangan ke dan dari Arab Saudi termasuk yang terdampak, membuat ratusan warga Iran yang berada di Saudi, termasuk jemaah haji kesulitan untuk kembali ke negaranya.

Sebagian besar penerbangan dari Bandara Jeddah yang biasa digunakan untuk kepulangan jemaah tidak bisa melayani jemaah Iran. Langkah cepat pun diambil oleh otoritas haji Iran, salah satunya dengan menyediakan rute darat sebagai alternatif.
 

Baca juga: Paus Leo XIV Serukan Tolak Perang Dijadikan sebuah Kebiasaan

Dalam kondisi darurat tersebut, puluhan jemaah Iran memutuskan untuk pulang melalui jalur darat menggunakan bus. Perjalanan dimulai dari Arab Saudi menuju Irak, melalui jalur darat yang berakhir di perbatasan Iran, seperti pos Chazabeh dan Shalamcheh di Provinsi Khuzestan.

Rute ini memang dikenal sebagai jalur alternatif tradisional bagi jemaah asal Iran yang hendak menziarahi kota-kota suci di Irak. Namun dalam konteks saat ini, jalur tersebut berubah fungsi menjadi satu-satunya jalan pulang karena jalur udara ditutup.