Lagi-lagi Harga Emas Dunia Cetak Rekor, Tembus USD4.130

Ilustrasi. Foto: Freepik

Lagi-lagi Harga Emas Dunia Cetak Rekor, Tembus USD4.130

Husen Miftahudin • 14 October 2025 08:27

Jakarta: Harga emas dunia (XAU/USD) melonjak ke rekor tertinggi baru di dekat USD4.130 selama sesi perdagangan Asia pada Selasa, 14 Oktober 2025.

Logam mulia ini memperpanjang reli seiring meningkatnya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok yang mendorong investor beralih ke aset safe haven. Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell dijadwalkan berpidato pada Selasa malam.

Melansir FXStreet, meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok memicu kembali kekhawatiran akan perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia, mendorong aset safe haven seperti harga emas.

Presiden AS Donald Trump mengumumkan ia akan memberlakukan langkah-langkah perdagangan baru terhadap Beijing, termasuk tarif 100 persen untuk semua barang Tiongkok dan kontrol ekspor pada perangkat lunak penting yang dikembangkan AS, yang akan berlaku efektif pada 1 November.

Meskipun demikian, Trump mengambil sikap yang lebih lunak pada Minggu, dengan mengatakan semuanya akan "baik-baik saja" dan AS tidak bermaksud untuk "menyakiti" Tiongkok.


Ilustrasi logam mulia. Foto: Freepik
 

Ekspektasi penurunan suku bunga The Fed


Ekspektasi terhadap penurunan suku bunga lebih lanjut oleh The Fed AS meningkat, yang berkontribusi pada kenaikan harga emas. Pasar saat ini memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) yang hampir pasti akan terjadi pada pertemuan The Fed Oktober, dengan penurunan suku bunga berikutnya diperkirakan terjadi pada Desember, menurut perangkat CME FedWatch.

Suku bunga yang lebih rendah dapat mengurangi biaya peluang memegang emas, sehingga mendukung logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil.

Konsolidasi atau koreksi lebih lanjut tidak dapat dikesampingkan dalam waktu dekat, karena logam kuning ini telah melonjak lebih dari 56 persen year-to-date sepanjang tahun ini.

"Mengingat dinamika faktor pendorong, dan betapa singkatnya penurunan yang terjadi, reli ini menurut kami masih memiliki potensi, tetapi koreksi jangka pendek akan lebih sehat untuk tren naik jangka panjang," kata Kepala riset komoditas global di Standard Chartered Bank, Suki Cooper.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)