Stabilitas Pangan Dinilai Konkret dalam Setahun Prabowo-Gibran

Jakarta: Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) DKI Jakarta melihat terhadap capaian positif sektor pangan nasional. Hal tersebut tergambar dalam sepanjang satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

“Pedagang pasar mulai merasakan kestabilan harga pokok sejak pertengahan tahun ini. Distribusi berjalan lebih lancar, dan pasokan dari pemerintah juga lebih teratur,” Ketua IKAPPI DKI Jakarta, Miftahudin, dalam keterangan yang dikutip Kamis, 23 Oktober 2025.

IKAPPI DKI menilai sinergi antara pemerintah pusat, BULOG, dan pemerintah daerah berperan penting dalam menjaga ketahanan pangan. Khususnya, di wilayah DKI Jakarta yang menjadi barometer harga nasional.

Organisasi pedagang ini juga siap terus berkolaborasi. Terutama, dalam memastikan kelancaran distribusi dan ketersediaan pangan menjelang akhir tahun.

Dengan tren positif ini, IKAPPI DKI optimistis stabilitas pangan nasional akan terus menguat. Seiring, dengan langkah-langkah strategis pemerintah untuk memperkuat sektor produksi dan distribusi bahan pokok di seluruh daerah.
 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi nasional hingga Juli 2025 tercatat 2,37 persen (year-on-year), dengan inflasi bulanan sebesar 0,30 persen. Angka ini menunjukkan kondisi stabil dan terkendali, terutama di kelompok pangan yang selama ini menjadi penentu harga di pasar tradisional.

Ketua IKAPPI DKI Jakarta, Miftahudin/Istimewa

Capaian tersebut didukung oleh kekuatan cadangan pangan pemerintah. Berdasarkan data Perum BULOG, stok beras pemerintah mencapai 3,9 juta ton hingga akhir Agustus 2025, dan sempat menyentuh 4,2 juta ton pada awal Juli 2025.

Capaian itu menjadi rekor tertinggi dalam sejarah lembaga tersebut. Sementara itu, Badan Pangan Nasional mencatat realisasi penyaluran program beras SPHP telah mencapai lebih dari 1 juta ton pada triwulan ketiga tahun ini.