Rupiah Kepeleset Lagi

Ilustrasi. Foto: dok MI/Pius Erlangga.

Rupiah Kepeleset Lagi

Ade Hapsari Lestarini • 28 April 2025 16:44

Jakarta: Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah tipis pada penutupan perdagangan sore ini. Sejak pagi, rupiah sudah tertekan hingga menuju level Rp16.850-an per USD.

Mengacu data Bloomberg, Senin, 28 April 2025, rupiah melemah hingga 26 poin atau 0,15 persen ke posisi Rp16.855,5 per USD dibandingkan sebelumnya di posisi Rp16.850 per USD.

Sementara itu, berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah melemah hingga 26 poin atau 0,15 persen menjadi Rp16.850 per USD dibandingkan sebelumnya di posisi Rp16.849 per USD.

Sedangkan berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (disingkat Jisdor), mata uang Garuda ini terpantau berada di posisi Rp16.862 per USD.


Ilustrasi mata uang rupiah dan dolar AS. Foto: dok MI/Adam Dwi
 

Baca juga: Rupiah Kembali Terperosok ke Rp16.850 per USD
 

Rupiah sempat diprediksi menguat


Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini akan berfluktuatif namun akan ditutup menguat pada rentang Rp16.780-Rp16.830.

Ibrahim mengungkapkan, pergerakan rupiah terjadi karena sentimen Presiden AS Donald Trump yang mengemukakan prospek pengurangan bea perdagangan yang tinggi terhadap Tiongkok.

Namun, kurangnya kejelasan tentang komentar Trump, ditambah dengan pernyataan yang kurang optimis dari pejabat lain, di tengah meningkatnya ketidakpastian atas ekonomi AS dan perang dagang yang sengit antara Washington dan Beijing.

Trump mengatakan minggu ini ia akhirnya dapat menurunkan tarifnya yang tinggi, 145 persen terhadap Tiongkok. Namun, ia mengatakan langkah tersebut akan bergantung pada Tiongkok yang datang ke meja perundingan, sebuah skenario yang tidak begitu diminati Beijing untuk dilaksanakan. Tiongkok membalas dengan tarif 125 persen terhadap AS, dan hanya menunjukkan sedikit tanda-tanda akan mundur.

Komentar dari anggota pemerintahan Trump lainnya juga merusak optimisme atas deeskalasi AS-Tiongkok. Menteri Keuangan Scott Bessent memperingatkan pembicaraan perdagangan dengan Tiongkok bisa jadi sulit, dan AS kemungkinan perlu memangkas tarif terlebih dahulu sebelum terlibat dengan Beijing.

"Para pedagang tetap waspada atas potensi dampak tarif Trump, bahkan ketika sebuah laporan menunjukkan ia dapat menawarkan beberapa pengecualian kepada para produsen mobil," jelas Ibrahim.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)