BPBD Kota Tangerang sedang melakukan simulasi penanganan kebakaran saat simulasi penanggulangan bencana di Situ Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Rabu, 10 Desember 2025. ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/gp
Silvana Febiari • 18 December 2025 10:50
Tangerang: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Provinsi Banten, menggencarkan edukasi kebencanaan dan literasi risiko kepada masyarakat selama masa siaga darurat bencana hidrometeorologi. Edukasi kebencanaan dilakukan di wilayah pemukiman yang dekat dengan sungai dan kali sebagai antisipasi ketika terjadi peningkatan debit air pada saat hujan deras.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang Mahdiar mengatakan kegiatan itu untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat terhadap kondisi bencana dan kesiapan ketika terjadi bencana. "Kami sampaikan informasi kepada warga untuk siaga ketika ada tanda-tanda kebencanaan, seperti hujan deras maupun angin kencang. Ketika banjir terjadi, warga sudah mengetahui yang akan dilakukan," katanya, dikutip dari Antara, Kamis, 18 Desember 2025.
Selain edukasi, Pemkot Tangerang mengintensifkan berbagai langkah strategis selama masa siaga, seperti pemutakhiran dan diseminasi informasi cuaca harian berbasis data
BMKG kepada masyarakat. Lalu penguatan kesiapan personel kebencanaan serta pelaksanaan pelatihan dan simulasi penanganan bencana lintas instansi.
”Seluruh sektor juga diminta meningkatkan kesiapsiagaan 24 jam penuh, tujuh hari dalam sepekan, dengan pola koordinasi lintas sektor yang lebih intensif untuk menjamin respons cepat dan terukur terhadap setiap kejadian darurat di wilayah Kota Tangerang,” ungkap Mahdiar.
Salah satu warga Kota Tangerang yang wilayahnya terendam banjir di Kota Tangerang tengah dievakuasi. (Metrotvnews.com/Hendrik S)
Wali Kota Tangerang Sachrudin telah menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi. Keputusan ini menyusul peringatan dini BMKG yang memprediksi curah hujan di penghujung 2025 hingga awal 2026 berada di atas normal akibat anomali iklim global.
Sepanjang tahun ini, tren banjir, genangan, dan angin kencang, juga mengalami peningkatan signifikan. Untuk itu, Pemkot Tangerang mengambil langkah dengan menetapkan status
siaga darurat bencana.
Ia menegaskan adanya paradigma baru dalam penanganan kebencanaan di Tangerang. Menurutnya, pemerintah harus bergerak sebelum bencana datang, bukan menunggu setelahnya.