Bendera Amerika Serikat. Foto: Unsplash.
Annisa Ayu Artanti • 12 December 2024 08:41
Washington: Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan inflasi konsumen AS pada November naik 2,7 persen dari tahun lalu. Sebelumnya inflasi konsumen AS naik 2,4 persen pada September dan 2,6 persen pada Oktober.
Melansir Xinhua, Kamis, 12 Desember 2024, menurut laporan yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja, Indeks Harga Konsumen (IHK), sebuah ukuran luas dari biaya barang dan jasa di seluruh ekonomi AS meningkat 0,3 persen pada basis penyesuaian musiman di bulan November setelah naik 0,2 persen di masing-masing empat bulan sebelumnya.
Laporan inflasi terbaru menunjukkan apa yang disebut CPI inti, yang tidak termasuk makanan dan energi, naik 0,3 persen di bulan November, seperti yang terjadi pada tiga bulan sebelumnya.
IHK inti telah meningkat 3,3 persen selama 12 bulan terakhir yang berakhir pada bulan November, mengindikasikan berlanjutnya tekanan inflasi.
Indeks tempat tinggal naik 0,3 persen di bulan November, menyumbang hampir empat puluh persen dari kenaikan semua item bulanan.
.jpg)
Ilustrasi warga New York. Foto: Freepik
Indeks makanan juga meningkat selama sebulan, naik 0,4 persen. Indeks energi naik 0,2 persen selama sebulan setelah tetap tidak berubah di bulan Oktober.
Indeks yang meningkat di November termasuk tempat tinggal, mobil dan truk bekas, perabot rumah tangga dan operasional, perawatan medis, kendaraan baru, dan rekreasi.
Sementara itu, indeks untuk komunikasi adalah salah satu dari beberapa indeks utama yang mengalami penurunan selama bulan tersebut.
Dalam sebuah pidato di Washington, D.C., awal bulan ini, Christopher Waller, seorang gubernur Federal Reserve dan anggota Komite Pasar Terbuka Federal mengatakan bahwa data baru-baru ini telah meningkatkan kemungkinan bahwa perkembangan inflasi mungkin terhenti pada tingkat yang berarti di atas 2 persen.
Saat ini ia condong untuk mendukung penurunan suku bunga kebijakan pada pertemuan bulan Desember.
Seperti diketahui, The Fed akan mengadakan pertemuan kebijakan moneter terakhir tahun ini pada 17-18 Desember.
Menurut FedWatch Tool dari Chicago Mercantile Exchange Group, pasar memperkirakan probabilitas 98 persen the Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan berikutnya.