Mobil listrik BYD. Foto: Unsplash.
Bangkok: Pembuat kendaraan listrik Tiongkok BYD akan mengakuisisi 20 persen saham di distributor resminya di Thailand, Rever Automotive, setelah membuka pabrik manufaktur pertamanya di pasar Asia Tenggara.
Langkah tersebut merupakan bagian dari perjanjian investasi bersama antara kedua perusahaan.
"Usaha patungan tersebut akan meningkatkan daya saing kami dalam industri kendaraan listrik," imbuh Rever, dilansir
Business Times, Senin, 8 Juli 2024.
Pengumuman tersebut muncul beberapa hari setelah BYD membuka pabrik di provinsi Rayong, Thailand, hampir dua tahun setelah menandatangani kesepakatan tanah untuk fasilitas produksi pertamanya di Asia Tenggara.
Pabrik tersebut akan menjadi basis produksi untuk kendaraan setir kanan dan akan mendukung penjualan di Thailand dan ekspor ke pasar Asia Tenggara lainnya. Pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi tahunan sebanyak 150 ribu kendaraan.
Produksi komponen utama
Pabrik tersebut juga akan memproduksi komponen utama seperti baterai dan transmisi. Rencana investasi baru ini menyusul pertemuan antara Ketua dan Kepala Eksekutif BYD Wang Chuanfu dan Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin. Keduanya membahas pemotongan harga baru-baru ini pada model BYD di Thailand, yang memicu kemarahan di antara pelanggan yang ada.
Pembuat kendaraan listrik Tiongkok, yang didukung oleh Berkshire Hathaway milik Warren Buffett, merupakan salah satu perusahaan terkemuka yang memanfaatkan insentif pajak pemerintah Thailand, bagian penting dari rencana untuk menjadikan Thailand, pusat manufaktur mobil yang sudah lama berdiri, menjadi pusat produksi kendaraan listrik di Asia Tenggara.
Thailand berusaha meningkatkan produksi kendaraan listrik lokal hingga mencapai setidaknya 30 persen dari total produksi mobil pada 2030.