Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat (Rerie). Foto: Dok Medcom.id
Medcom • 20 March 2024 20:34
Jakarta: Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat (Rerie) mengatakan kolaborasi lintas sektor harus diperkuat dalam menghadapi dampak perubahan iklim di Indonesia. Khususnya, dalam memasyarakatkan pentingnya pola hidup keseharian yang antisipatif.
"Upaya mitigasi bencana kerap berhadapan dengan siklus bencana berulang seperti banjir di berbagai kota di pantai utara Jawa, serta wilayah Indonesia lainnya," kata Rerie pada diskusi bertema Cuaca Ekstrem dan Ancamannya Bagi Indonesia yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu, 20 Maret 2024.
Ia mengungkapkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 292 bencana alam di Indonesia pada 1 Januari-15 Februari 2024. Bahkan, sejumlah wilayah di Jawa Barat dan Bali dilanda longsor setelah hujan lebat, hingga menimbulkan korban jiwa.
Menurut dia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia Indonesia sangat rentan terhadap berbagai bentuk cuaca ekstrem. Terlebih, yang dapat mempengaruhi kehidupan jutaan orang serta ekosistemnya yang beragam.
Catatan Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bapennas) mengestimasi kerugian negara akibat perubahan iklim periode 2020-2024 sebesar Rp544 triliun. Kerugian lainnya adalah hilangnya nyawa warga negara akibat bencana alam yang terjadi.
"Setiap warga negara harus menyadari bahwa kita adalah bagian dari ekosistem, yang setiap tindakan kita dalam bentuk mengekplorasi dan mengeksploitasi alam menjadi bagian dari penyebab hadirnya cuaca ekstrem yang berpotensi memicu bencana," ucap Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu.
Baca juga: Kementerian LHK Ingatkan Ancaman Triple Planetary Crisis |