Nvidia Salip Microsoft, S&P 500 Catat Rekor Tertinggi Lagi

Ilustrasi Wall Street. Foto: iStock

Nvidia Salip Microsoft, S&P 500 Catat Rekor Tertinggi Lagi

Annisa Ayu Artanti • 19 June 2024 07:55

New York: S&P 500 ditutup mencatat rekor tertinggi pada hari Selasa karena Nvidia menguat untuk merebut posisi Microsoft (NASDAQ: MSFT) sebagai perusahaan paling bernilai.

Hal itu mendorong sektor teknologi lebih tinggi dan membayangi data ekonomi yang menunjukkan konsumen AS yang lebih berhati-hati.

Melansir Investing.com, Rabu, 19 Juni 2024, pada pukul 16:00 ET (20:00 GMT), S&P 500 naik 0,3 persen ke level penutupan tertinggi baru di 5.487,97, dan telah mencapai rekor intraday di 5.490,74 pada hari sebelumnya.
Nasdaq Composites naik 0,02 persen. Sementara Dow Jones Industrial Average mengalami kenaikan 56 poin, atau 0,2 persen.

Nvidia menyalip Microsoft

Saham NVIDIA Corporation (NASDAQ: NVDA) naik lebih dari 3 persen, mendorong kapitalisasi pasarnya menjadi USD3,34 triliun, melampaui Microsoft yang sebesar USD3,31 triliun, menjadikan produsen chip ini sebagai perusahaan yang paling bernilai berdasarkan kapitalisasi pasar.

Lonjakan terbaru pada produsen chip ini terjadi setelah Rosenblatt Securities menaikkan target harga sahamnya menjadi USD200 dari USD140 per saham, menunjukkan kenaikan hampir 50 persen dari harga saat ini. Rosenblatt membicarakan potensi perangkat lunak Nvidia yang akan mengalami lonjakan permintaan selama dekade berikutnya karena "melengkapi semua kebaikan perangkat keras."
 
Baca juga: 

Kinerja Microsoft Terdorong Tren Kecerdasan Buatan

Penjualan ritel menunjukkan pelemahan

Penjualan ritel AS meningkat pada tingkat yang lebih lambat dari yang diantisipasi pada basis bulanan di bulan Mei, naik 0,1 persen sebuah peningkatan dari penurunan yang direvisi turun 0,2 persen di bulan April.

Para ekonom memperkirakan bahwa penjualan ritel, yang sebagian besar mencerminkan barang-barang dan tidak disesuaikan dengan inflasi, akan tumbuh 0,3 persen.

Angka penjualan ritel yang lemah dapat berdampak pada prospek ekonomi yang lebih luas, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi bagaimana Federal Reserve melakukan pendekatan terhadap potensi penurunan suku bunga di akhir tahun ini.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)