Ilustrasi. Medcom.id
Mamuju: Setelah menggelar aksi di Polresta Mamuju, para mahasiswa melanjutkan protes ke Markas Polda Sulawesi Barat. Mereka menuntut keadilan atas dugaan perlakuan tidak terpuji oleh oknum polisi terhadap salah satu kader mahasiswa. Amarah dan kekecewaan terlihat dari wajah-wajah mereka yang lelah memperjuangkan keadilan.
Suasana berubah ketika Kapolda Sulawesi Barat, Irjen Adang Ginanjar, turun langsung menemui massa. Kehadirannya di tengah para mahasiswa didampingi pejabat utama Polda membawa angin segar bagi mereka yang semula dipenuhi amarah.
Dalam momen penuh empati itu, Adang memilih untuk duduk bersama mahasiswa, tidak di balik meja atau di podium resmi, melainkan di tengah kerumunan massa. Gestur sederhana namun bermakna ini menunjukkan itikad baik dan kesungguhan untuk mendengarkan setiap keluhan mereka.
"Kami mendengar, kami memahami, dan kami ingin mencari solusi bersama," kata Adang Ginanjar dengan suara penuh ketulusan, Sabtu, 4 Januari 2024.
Dialog Penuh Harapan
Pertemuan ini berlangsung dalam suasana yang hangat dan konstruktif. Mahasiswa yang awalnya marah dan kecewa mulai membuka diri untuk berdialog. Mereka menyampaikan tuntutan dan harapan mereka secara langsung kepada Kapolda dan jajarannya.
"Kehadiran Kapolda di tengah kami adalah bukti bahwa suara kami didengar. Kami berharap ada tindakan nyata atas kasus ini," jelas salah satu perwakilan mahasiswa.
Adang pun berjanji akan menindaklanjuti laporan tersebut secara profesional dan transparan. Ia memastikan bahwa siapa pun yang bersalah akan mendapatkan sanksi sesuai aturan hukum yang berlaku.
"Tidak ada tempat bagi perilaku yang mencoreng nama baik institusi kami. Jika ada oknum yang terbukti bersalah, kami akan mengambil tindakan tegas," tegas Adang.
Kesimpulan yang menguatkan
Pada akhir dialog, mahasiswa merasa optimistis dan percaya bahwa perjuangan mereka tidak sia-sia. Aksi yang semula diliputi emosi berubah menjadi momen harapan akan perubahan yang lebih baik.
"Kami akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas, tetapi hari ini kami merasa ada harapan baru," ujar salah satu mahasiswa sebelum membubarkan diri dengan tertib.
Langkah Kapolda Sulawesi Barat ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan sebagai contoh kepemimpinan yang mengedepankan pendekatan humanis.