Syahrul Yasin Limpo dijemput KPK. (tangkapan layar)
Medcom • 12 October 2023 20:07
Jakarta: Mantan penyidik Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menyebut aksi jemput paksa terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) oleh lembaga antirasuah bukan hal normal. Dia memandang telah terjadi abuse of power.
"Saya memandang seperti itu ya (abuse of power). Ini bukan suatu yang normal, karena sepanjang saya di KPK tidak pernah terjadi seperti ini," ujar Wakil Ketua Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Pencegahan Korupsi Mabes Polri ini dalam Breaking News Metro TV, Kamis, 12 Oktober 2023.
Terlebih, kata Novel, saat ini Ketua KPK Firli Bahuri tengah terseret dugaan pemerasan di Polda Metro Jaya. Dia mengaku penjemputan paksa Syahrul Yasin ini dikahawatirkan sebagai upaya perintangan penyidikan dugaan kasus pemerasan tersebut.
"Saya khawatir ini cara untuk menghalangi penyidikan di Polda Metro Jaya," ungkap dia.
Menurut Novel, aksi yang dilakukan KPK dengan menjemput paksa SYL sangat berbahaya. Lantaran, kata dia, benar-benar menunjukan adanya konflik kepentingan.
"Ini yang bahaya dan konflik of interets-nya nyata sekali," jelas Novel.