Presiden Joko Widodo. Medcom.id/Kautsar Widya
Theofilus Ifan Sucipto • 9 January 2024 20:06
Jakarta: Pengamat politik Eep Saefulloh Fatah mengungkapkan alasan pentingnya membatasi kekuasaan presiden menjelang akhir masa jabatannya. Kebijakan itu dinilai perlu guna mencegah presiden bertindak semaunya.
"Dalam pembentukan gagasan demokrasi, ada asumsi seperti setiap orang berpotensi menyelewengkan kekuasaan," kata Eep dalam telekonferensi di Jakarta, Selasa, 9 Januari 2024.
Eep mengatakan potensi penyelewengan itu tidak terkecuali bagi pemegang kekuasaan. Meskipun, sosok tersebut dianggap bersih, hebat, dan berintegritas.
"Asumsi lainnya adalah setiap orang berpotensi berkecenderungan untuk terus berkuasa," papar CEO PolMark Indonesia itu.
Baca juga:
Pakar Sebut Banyak Pihak Tak Sadar Kualitas Demokrasi Menurun |