Israel Intensifkan Serangan di Gaza, Belasan Pencari Bantuan Tewas

Israel kerap menyerang warga Palestina yang hendak mendapatkan bantuan di pusat distribusi Gaza. (Anadolu Agency)

Israel Intensifkan Serangan di Gaza, Belasan Pencari Bantuan Tewas

Muhammad Reyhansyah • 18 August 2025 15:25

Gaza: Militer Israel meningkatkan serangan ke Gaza sepanjang akhir pekan kemarin, memaksa ribuan pengungsi Palestina yang kelaparan kembali meninggalkan tempat tinggal sementara mereka.

Kantor berita Al Jazeera melaporkan sedikitnya tujuh orang tewas akibat serangan udara yang menghantam Rumah Sakit Arab Al-Ahli, sementara ribuan keluarga dari Zeitoun, Sabra, Remal, dan Tuffah terpaksa mengungsi.

Petugas medis dan saksi mata menyebut pasukan Israel menewaskan sedikitnya 17 orang yang sedang menunggu bantuan, termasuk sembilan orang di dekat koridor Morag yang menjadi jalur masuk truk bantuan PBB.

Seorang warga, Hamza Asfour, menuturkan ia melihat dua orang tertembak ketika menunggu konvoi. “Risikonya harus diambil, atau saya menyaksikan keluarga saya mati kelaparan,” ujarnya.

Mengutip dari The Independent, Senin, 18 Agustus 2025, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan tambahan dua anak dan lima orang dewasa meninggal akibat kelaparan pada hari yang sama. Sementara itu, serangan di kamp pengungsi Bureij di Gaza tengah menewaskan tiga orang lainnya.

Badan-badan kemanusiaan memperingatkan kondisi gizi warga Gaza semakin parah sejak Israel memperketat blokade pada Maret. Menurut PBB, satu dari lima anak kini mengalami malnutrisi, sementara puluhan ribu orang bergantung pada dapur umum yang hanya bisa menyediakan satu kali makan sehari.

Sejak Mei, distribusi bantuan di Gaza dikendalikan oleh Gaza Humanitarian Foundation (GHF), lembaga yang didukung Israel dan AS, menggantikan organisasi kemanusiaan internasional termasuk PBB. Namun, kelompok bantuan menegaskan jumlah bantuan yang masuk jauh dari mencukupi.

“Jika tidak mendapatkan makanan pagi ini, saya harus kembali antre malam hari. Anak-anak saya sudah berhari-hari tidak makan roti,” kata Zeinab Nabahan, pengungsi dari kamp Jabalia.

Media Israel Haaretz melaporkan bahwa Kepala Staf Militer tengah memfinalisasi rencana penyerangan untuk merebut Gaza City dan akan segera mempresentasikannya kepada pemerintah.

Otoritas militer Israel (COGAT) juga mengumumkan rencana pemindahan paksa warga ke Gaza selatan, meski zona yang disebut “aman” sebelumnya turut dibom selama perang.

Banyak warga menolak pindah. “Tidak ada zona kemanusiaan sama sekali. Di mana pun ada bom,” ujar Raghda Abu Dhaher, yang sudah mengungsi hingga 10 kali sejak perang dimulai.

Mohamed Ahmed menambahkan, “Di sini ada serangan, di sana juga ada serangan.”

Sejak Oktober 2023, perang Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 61.900 orang, menghancurkan sebagian besar wilayah, dan memaksa lebih dari dua juta penduduknya mengungsi. PBB memperingatkan kondisi kelaparan di Gaza kini mencapai titik terburuk sejak konflik dimulai.

Baca juga:  Korban Tewas Serangan israel di Gaza Hampir 62 Ribu, Lebih dari 155 Ribu Terluka

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)