Kurangi Hujan Jakarta, 2,4 Ton Garam Disebar di Langit

Petugas saat akan menyemai garam dapur (NaCl) pada Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Jakarta. Foto: ANTARA/HO-BPBD DKI.

Kurangi Hujan Jakarta, 2,4 Ton Garam Disebar di Langit

Fachri Audhia Hafiez • 6 November 2025 22:11

Jakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta pada hari kedua operasi modifikasi cuaca (OMC) telah menyemai sebanyak 2,4 juta ton natrium klorida (garam dapur) di langit Ibu Kota. Upaya ini untuk mengantisipasi cuaca ekstrem.

"Melalui kerja sama dengan BMKG dan TNI AU, kami berupaya mengatur distribusi curah hujan agar tidak terkonsentrasi di daratan Jakarta," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD Provinsi DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Kamis, 6 November 2025.
 


Yohan mengatakan bahwa OMC sebagai langkah kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi ekstrem di Jakarta dan sekitarnya. Pada hari kedua OMC petugas menggunakan bahan semai higroskopis (NaCl).

Bahan semai higroskopis (NaCl) adalah zat penyemaian awan atau bahan yang disebarkan ke awan saat modifikasi cuaca yang bersifat higroskopis. Yaitu, mudah menyerap uap air dari udara.

Yohan melanjutkan bahwa pelaksanaan OMC pada hari kedua menggunakan pesawat Casa A-2114 milik TNI AU, dengan tiga misi penerbangan, yakni misi pertama, pukul 09.24–11.38 WIB. Misi kedua pukul 12.39–14.31 WIB dan misi ketiga pukul 15.13–17.12 WIB.

"Total bahan semai higroskopis (NaCl) yang digunakan mencapai 2.400 kilogram," ujar Yohan.

Yohan menjelaskan bahwa operasi ini merupakan bagian dari upaya mitigasi bencana yang terus dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk meminimalkan dampak cuaca ekstrem di musim hujan.

"OMC dilaksanakan sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi peningkatan curah hujan di Jakarta dan sekitarnya," kata Yohan.

Kondisi awan dan angin

Ia menambahkan hasil observasi lapangan menunjukkan kondisi awan yang cukup potensial di area target, terutama di Pandeglang dan perairan selatan Pandeglang. Terpantau awan jenis Cumulus Congestus dengan puncak mencapai sekitar 12.000 kaki.

Awan Cumulus Congestus adalah salah satu jenis awan vertikal tinggi yang menandakan pertumbuhan awan hujan, tahap sebelum menjadi cumulonimbus (awan badai).


Ilustrasi cuaca ekstrem. Foto: Metrotvnews.com/Khairunnisa Puteri M.

Selain itu, angin pada ketinggian 5.000–10.000 kaki terpantau bertiup dari arah barat hingga utara dengan kecepatan 22–26 knot. Sementara, di perairan barat Kabupaten Serang (Selat Sunda) cuaca cenderung cerah, sedangkan di bagian selatan Pandeglang dominan oleh awan Cumulus Congestus yang menjadi target penyemaian.

"Pelaksanaan OMC ini akan terus menyesuaikan dengan kondisi atmosfer harian yang dimonitor oleh BMKG. Tujuannya agar curah hujan bisa diurai di perairan sekitar Jakarta, sehingga potensi genangan dan banjir di Jakarta dapat ditekan," kata Yohan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fachri Audhia Hafiez)