Unjuk Rasa Tolak Kunjungan Netanyahu Digelar di Depan Gedung Putih

Aksi unjuk rasa menentang kedatangan PM Israel Benjamin Netanyahu digelar di depan Gedung Putih, Washington, Minggu, 6 Juli 2025. (Anadolu Agency)

Unjuk Rasa Tolak Kunjungan Netanyahu Digelar di Depan Gedung Putih

Willy Haryono • 7 July 2025 13:14

Washington: Kelompok pro-Palestina menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Putih di Washington pada Minggu, 6 Juli, menjelang kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke ibu kota Amerika Serikat (AS) tersebut

Mengutip dari Anadolu Agency, Presiden Donald Trump dijadwalkan bertemu Netanyahu pada Senin, 7 Juli 2025, dalam kunjungan ketiga sang perdana menteri ke AS dalam enam bulan terakhir.

Dalam aksi tersebut, para demonstran melambaikan bendera Palestina dan meneriakkan slogan “Free, Free Palestine.” Mereka juga membawa berbagai poster bertuliskan “Stop Arming Israel,” “Long Live Palestine,” dan “Wanted Netanyahu.”

Salah satu kelompok yang berpartisipasi adalah American Muslims for Palestine (AMP), yang dijadwalkan menggelar konferensi pers pada Senin untuk menyatakan penolakan terhadap kunjungan Netanyahu ke Washington, serta menyerukan diakhirinya dukungan AS terhadap operasi militer Israel di Jalur Gaza.

Sebelumnya di hari yang sama, Presiden Trump menyatakan kepada awak media bahwa ada “peluang besar” tercapainya kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera dengan kelompok Hamas pekan ini.

Saat ditanya mengenai pesan khusus untuk Netanyahu, Trump menjawab, “Kami sedang membahas banyak hal dengan Israel, dan salah satunya mungkin kesepakatan permanen dengan Iran.”

Selama kunjungannya di Washington, Netanyahu juga dijadwalkan bertemu dengan sejumlah pejabat tinggi pemerintahan AS serta anggota senior Kongres dari Partai Republik maupun Demokrat.

Meski menghadapi seruan internasional untuk menghentikan operasi militernya, tentara Israel terus melancarkan serangan ke Gaza. Sejak Oktober 2023, lebih dari 57.400 warga Palestina dilaporkan tewas, mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

November tahun lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Selain itu, Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait serangan militernya di wilayah kantong tersebut.

Baca juga:  Putaran Pertama Perundingan Gencatan Senjata Gaza Gagal Capai Kesepakatan

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)