Sebuah sesi sedang berlangsung di ruang kabinet Israel di Tel Aviv. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 18 January 2025 08:15
Tel Aviv: Kabinet Israel menyetujui kesepakatan dengan kelompok pejuang Palestina Hamas untuk gencatan senjata dan pembebasan sandera di Jalur Gaza, lapor kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Sabtu ini, satu hari sebelum implementasi perjanjian tersebut.
Pada Sabtu dini haru setelah bertemu selama lebih dari enam jam, pemerintah Israel meratifikasi perjanjian gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza, sebut kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, yang ditentang keras beberapa politisi garis keras Israel, gencatan senjata enam pekan akan mulai berlaku hari Minggu besok, dengan yang pertama dari serangkaian pertukaran sandera dengan tahanan yang dapat membuka jalan untuk mengakhiri perang selama 15 bulan di Gaza.
Laporan media mengatakan 24 menteri dalam pemerintahan koalisi Netanyahu memberikan suara mendukung kesepakatan, sementara delapan menentangnya.
Pada hari Jumat, Kabinet Keamanan Israel memberikan suara mendukung kesepakatan gencatan senjata, yang merupakan persetujuan pertama dari dua persetujuan yang diperlukan.
Perang antara pasukan Israel dan Hamas telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza yang padat penduduk, menewaskan lebih dari 46.000 orang, dan membuat sebagian besar penduduk wilayah itu yang berjumlah 2,3 juta jiwa kehilangan tempat tinggal, menurut otoritas setempat.
Jika berhasil, gencatan senjata dapat meredakan permusuhan di Timur Tengah, tempat perang Gaza meluas hingga mencakup Iran dan proksinya — Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, dan kelompok bersenjata di Irak serta Tepi Barat yang diduduki.
Di Gaza pada hari Jumat, pesawat jet tempur Israel terus melakukan serangan besar-besaran, dan layanan darurat sipil Palestina mengatakan 116 warga Palestina, hampir 60 di antaranya perempuan dan anak-anak, telah tewas sejak kesepakatan itu diumumkan di hari Rabu.
Berdasarkan fase pertama yang berlangsung selama enam pekan dari kesepakatan tiga tahap tersebut, Hamas akan membebaskan 33 sandera Israel, termasuk semua perempuan (tentara dan warga sipil), anak-anak, dan pria berusia di atas 50 tahun.
Israel akan membebaskan semua perempuan dan anak-anak Palestina berusia di bawah 19 tahun yang ditahan di penjara-penjara Israel di akhir fase pertama.
Baca juga: AS Tegaskan Gencatan Senjata Gaza Akan Dimulai Sesuai Rencana