Ekonomi AS Kuartal I Direvisi Naik Jadi Kontraksi 0,2%

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Ekonomi AS Kuartal I Direvisi Naik Jadi Kontraksi 0,2%

Eko Nordiansyah • 30 May 2025 10:25

Washington: Data revisi yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS pada hari Kamis menunjukkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) berkontraksi dengan tingkat tahunan sebesar 0,2 persen pada kuartal pertama, revisi naik sebesar 0,1 poin persentase dari estimasi awal.

Pada kuartal keempat tahun 2024, PDB AS tumbuh dengan tingkat tahunan sebesar 2,4 persen. Data terbaru menyoroti meningkatnya ketidakpastian yang disebabkan oleh kebijakan tarif pemerintah AS, yang telah menyebabkan penurunan kepercayaan bisnis dan konsumen.

Melansir Xinhua, secara khusus, data revisi menunjukkan bahwa ekspor neto menyeret PDB turun sebesar 4,9 poin persentase pada kuartal pertama, dampak yang lebih besar daripada estimasi awal sebesar 4,83 poin persentase. 

Hal ini mencerminkan bisnis menimbun persediaan dalam skala besar karena kekhawatiran atas potensi kenaikan tarif di masa mendatang, yang mengakibatkan lonjakan impor selama kuartal tersebut.

Departemen Perdagangan mencatat bahwa revisi ke atas PDB sebesar 0,1 poin persentase terutama disebabkan oleh penyesuaian ke atas dalam investasi, meskipun hal ini sebagian diimbangi oleh revisi ke bawah dalam belanja konsumen.
 

Baca juga: 

Ketidakpastian Tarif Trump Muncul Lagi, Dolar AS Terkapar



(Ilustrasi ekonomi AS. Foto: Dok NDTV)

Investasi dan konsumsi rumah tangga tumbuh

Investasi tetap nonperumahan, indikator utama investasi bisnis, tumbuh sebesar 10,3 persen, berkontribusi sebesar 1,36 poin persentase terhadap pertumbuhan ekonomi selama kuartal tersebut. 

Pengeluaran konsumsi pribadi, yang mencakup sekitar 70 persen dari ekonomi AS, meningkat sebesar 1,2 persen, berkontribusi sebesar 0,8 poin persentase terhadap pertumbuhan ekonomi.

Data yang direvisi juga menunjukkan bahwa belanja pemerintah federal menurun sebesar 4,6 persen selama kuartal tersebut, menyeret pertumbuhan ekonomi turun sebesar 0,3 poin persentase.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)