Pemukim Ilegal Israel Serang Warga Palestina di Sejumlah Wilayah Tepi Barat

Pemukim ilegal Israel di Tepi Barat diduga melakukan penargetan sistematis untuk memaksa warga Palestina mengungsi. (Anadolu Agency)

Pemukim Ilegal Israel Serang Warga Palestina di Sejumlah Wilayah Tepi Barat

Willy Haryono • 28 May 2025 15:01

Nablus: Pemukim ilegal Israel kembali melancarkan serangan terhadap warga Palestina di sejumlah wilayah Tepi Barat yang diduduki pada Selasa  malam. Di Al-Lubban Al-Sharqiya, selatan Nablus, sejumlah pemukim melempari kendaraan Palestina dengan batu dan memblokade jalan utama desa, menurut laporan saksi mata kepada Anadolu Agency, Rabu, 28 Mei 2025.

Kantor berita Palestina Wafa melaporkan bahwa puluhan pemukim, dengan perlindungan militer Israel, menyerbu pinggiran desa, menutup akses masuk utama, serta memblokir Jalan Ramallah-Nablus yang melintasi wilayah tersebut.

Di bagian utara Tepi Barat, pasukan Israel mengeluarkan perintah penghentian pembangunan dan pembongkaran terhadap delapan rumah serta satu kandang ternak di Bruqin, barat Salfit.

Sementara di Birzeit, utara Ramallah, bentrokan antara warga Palestina dan pasukan Israel terjadi saat penggerebekan militer berlangsung. Belum ada laporan korban atau penangkapan.

Di wilayah selatan, pemukim ilegal menyerang seorang gembala di Al-Minya, tenggara Betlehem, dan berusaha merebut kawanan dombanya. Warga sekitar segera turun tangan mencegah tindakan tersebut.

Kekerasan juga menyasar media dan aktivis. Di Hebron, jurnalis sekaligus aktivis Muhannad Qafisha dilaporkan mengalami pemukulan brutal oleh tentara Israel di lingkungan Tel Rumeida. Aktivis hak asasi manusia Issa Amro mengonfirmasi insiden tersebut kepada Anadolu.

Sebanyak 13 jurnalis dilaporkan terluka pada hari yang sama akibat serangan gabungan pemukim dan militer Israel di berbagai lokasi di Tepi Barat, menurut koresponden Anadolu.

Serangan Pemukim terhadap Warga Palestina

Komunitas Khallat Al-Daba, timur Yatta di Hebron selatan, mengeluarkan seruan darurat kepada komunitas internasional dan organisasi HAM untuk memberikan perlindungan dari serangan yang semakin intensif.

Dalam pernyataan yang dirilis oleh Dewan Desa Al-Tuwani, pemukim ilegal diduga melakukan penargetan sistematis untuk memaksa warga mengungsi.

Disebutkan bahwa dalam beberapa bulan terakhir, rumah dan infrastruktur dihancurkan, serta pemukim mendirikan pos ilegal baru dengan membawa ternak dan tenda ke area tersebut.

“Enam belas keluarga, berjumlah total 120 orang, kini tinggal di tenda dan gua tanpa perlindungan internasional,” tulis pernyataan itu.

Pada 5 Mei lalu, tentara Israel menghancurkan 25 bangunan termasuk rumah, struktur pertanian, dan sumur air di Khallat Al-Daba dengan alasan tidak memiliki izin.

Komisi Perlawanan terhadap Permukiman dan Tembok melaporkan 341 serangan oleh pemukim sepanjang April terhadap warga dan properti Palestina di wilayah pendudukan.

Sejak dimulainya serangan Israel ke Gaza pada 7 Oktober 2023, sedikitnya 970 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 7.000 terluka akibat serangan gabungan tentara dan pemukim Israel di Tepi Barat, menurut data Kementerian Kesehatan Palestina. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga:  Indonesia Kecam Keras Penembakan Para Diplomat oleh Militer Israel di Tepi Barat

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)