Ilustrasi. Foto: Freepik.
Tokyo: Inflasi indeks harga konsumen Tokyo melambat lebih dari yang diperkirakan pada Juli. Kondisi ini mempersulit prospek kenaikan suku bunga Bank of Japan di tengah ketidakpastian politik yang sedang berlangsung di negara tersebut.
IHK Inti Tokyo, yang tidak termasuk harga makanan segar yang fluktuatif, tumbuh 2,9 persen year-on-year Juli, dibandingkan dengan ekspektasi 3,0 persen, dan menurun dari 3,1 persen yang terlihat pada bulan sebelumnya.
Melansir Investing.com, Jumat, 25 Juli 2025, data IHK inti yang tidak termasuk harga makanan segar dan energi stabil di angka 3,1 persen pada bulan Juli. Data ini diawasi ketat oleh BOJ sebagai tolok ukur inflasi yang mendasarinya.
(Ilustrasi. Foto: Freepik)
Inflasi IHK utama juga melambat menjadi 2,9 persen pada bulan Juli dari 3,1 persen pada bulan sebelumnya.
Data inflasi Tokyo biasanya menunjukkan tren serupa dengan inflasi nasional, dengan data Jumat menunjukkan inflasi mereda dari puncaknya baru-baru ini.
Inflasi konsumen Jepang lebih rendah
Data pekan lalu menunjukkan inflasi konsumen Jepang sedikit mereda lebih dari yang diperkirakan pada Juni, meskipun ukuran inti tetap di atas target Bank of Japan.
Serangkaian angka IHK yang lebih kuat dari perkiraan sebelum Juni telah meningkatkan spekulasi kenaikan suku bunga oleh BOJ akan segera terjadi.
Namun, para pejabat BOJ telah menandai meningkatnya ketidakpastian atas ekonomi Jepang dan dampak tarif perdagangan AS.
Selain ketidakpastian dari kebijakan perdagangan AS, BOJ juga menghadapi risiko politik yang meningkat setelah Partai Demokrat Liberal yang berkuasa mengalami kekalahan telak dalam pemilihan majelis tinggi baru-baru ini. Hal ini memicu spekulasi bahwa Perdana Menteri Shigeru Ishiba mungkin akan mengundurkan diri.