Warga Palestina menunggu giliran mendapatkan bantuan kemanusiaan di Gaza. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 21 June 2025 13:04
Gaza: Serangan militer Israel pada Jumat kemarin telah menewaskan sedikitnya 44 warga Palestina di Jalur Gaza, termasuk puluhan warga yang sedang menunggu bantuan makanan, menurut pejabat setempat. Di sisi lain, badan anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) memperingatkan bahwa krisis air bersih di wilayah tersebut telah mencapai titik genting.
Menurut otoritas kesehatan Gaza yang dikelola kelompok pejuang Palestina Hamas, sebanyak 25 warga tewas akibat tembakan Israel saat mereka menunggu truk bantuan di selatan Netzarim, Gaza tengah. Wilayah itu merupakan salah satu titik distribusi makanan oleh Gaza Humanitarian Foundation (GHF), sistem distribusi pangan yang didukung AS dan baru beroperasi selama sebulan.
Mengutip dari AsiaOne, Sabtu, 21 Juni 2025, militer Israel mengklaim pasukannya menembakkan tembakan peringatan ke arah militan yang diduga mendekat dalam kerumunan massa. Setelah itu, pesawat tempur Israel menembakkan misil dan “menetralkan para tersangka,” menurut pernyataan resmi.
Militer Israel juga mengakui adanya korban sipil dan menyatakan sedang melakukan peninjauan internal. GHF membantah bahwa insiden itu terjadi di dekat titik distribusi mereka.
Secara terpisah, tenaga medis di Gaza melaporkan bahwa 19 orang lainnya tewas dalam serangan udara Israel di berbagai wilayah Gaza, termasuk 12 korban jiwa di sebuah rumah di Deir Al-Balah, Gaza tengah.
Sementara itu, UNICEF memperingatkan di Jenewa bahwa kekurangan bahan bakar telah membuat sebagian besar sumur dan instalasi desalinasi tidak berfungsi, mendorong Gaza ke ambang kekeringan buatan manusia.
“Anak-anak akan mulai meninggal karena kehausan… Hanya 40 persen fasilitas produksi air minum yang masih berfungsi,” kata juru bicara UNICEF, James Elder. Ia juga mengungkapkan bahwa tingkat air minum yang tersedia sudah jauh di bawah standar tanggap darurat.
UNICEF juga melaporkan lonjakan 50 persen jumlah anak usia enam bulan hingga lima tahun yang dirawat karena malnutrisi antara April dan Mei. Saat ini, sekitar 500.000 orang di Gaza mengalami kelaparan.