Trump Tuduh Ukraina Tak Berterima Kasih atas Upaya AS Akhiri Perang

Presiden AS Donald Trump. (Anadolu Agency)

Trump Tuduh Ukraina Tak Berterima Kasih atas Upaya AS Akhiri Perang

Muhammad Reyhansyah • 24 November 2025 09:24

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Minggu, 23 November 2025, menuduh para pemimpin Ukraina menunjukkan “nol rasa terima kasih” atas upaya Washington untuk mengakhiri perang dengan Rusia. Trump juga menyalahkan pendahulunya, Joe Biden, atas perang Rusia-Ukraina.

“Kepemimpinan Ukraina telah menunjukkan nol rasa terima kasih atas upaya kami, dan Eropa terus membeli minyak dari Rusia,” tulis Trump di platform media sosialnya, Truth Social.

Ia mengklaim perang tersebut “tidak akan pernah terjadi” jika terdapat “kepemimpinan AS dan Ukraina yang kuat dan tepat,” serta menyebut konflik itu bermula pada “Pemerintahan Sleepy Joe Biden.”

Trump juga kembali menuding bahwa jika pemilu 2020 tidak “direkayasa dan dicuri,” perang Rusia–Ukraina tidak akan terjadi karena Presiden Rusia Vladimir Putin “tidak akan pernah menyerang.”

Trump mengatakan dirinya “mewarisi perang yang seharusnya tidak pernah terjadi, perang yang merugikan semua pihak, terutama jutaan orang yang tewas.”

Dikutip dari Anadolu Agency, Senin, 24 November 2025, pernyataan tersebut muncul di tengah perundingan antara pejabat tinggi AS dan Ukraina di Jenewa mengenai rancangan rencana perdamaian AS yang terdiri atas 28 poin.

Draf tersebut tampak mengharuskan Ukraina menyerahkan wilayah tambahan kepada Rusia, membatasi ukuran militernya, dan secara resmi melepaskan upaya bergabung dengan NATO.

Trump menegaskan bahwa rancangan itu bukan “penawaran final” darinya dan memberi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tenggat hingga Kamis untuk memberikan jawaban. Zelensky mengatakan dirinya dihadapkan pada pilihan antara “kehilangan martabat atau risiko kehilangan mitra utama.”

Sabtu lalu, para pemimpin dari sembilan negara Eropa bersama Jepang, Kanada, dan pejabat Uni Eropa menyuarakan kekhawatiran atas kemungkinan pembatasan terhadap angkatan bersenjata Ukraina, memperingatkan bahwa ketentuan tersebut “dapat membuat Ukraina rentan terhadap serangan di masa depan.”

Baca juga:  AS dan Ukraina Laporkan Kemajuan Besar dalam Perundingan Damai di Jenewa

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)