Harga Emas Masih Berada di Zona Bullish

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Harga Emas Masih Berada di Zona Bullish

Eko Nordiansyah • 20 November 2025 10:35

Jakarta: Harga emas dunia (XAU/USD) kembali diperdagangkan menguat pada sesi Amerika Utara pada Rabu, 19 November 2025, meskipun sempat mundur dari kenaikan lebih dari satu persen setelah Dolar AS menguat cukup tajam.

Data dari pasar menunjukkan XAU/USD bergerak di sekitar USD4.081, atau naik 0,31 persen, di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi global dan fokus investor yang kini tertuju pada laporan ketenagakerjaan AS yang akan dirilis Kamis malam waktu Indonesia.

Analis Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha, menilai pergerakan emas dalam beberapa sesi terakhir memperlihatkan kecenderungan bullish yang semakin kuat. Berdasarkan kombinasi candlestick dan indikator Moving Average, Andy menyebut tren naik emas saat ini mendapatkan momentum tambahan berkat masuknya minat beli yang stabil sejak awal pekan.

"Pertama, apabila tekanan bullish tetap dominan, maka harga XAU/USD berpotensi memperpanjang penguatan menuju USD4.129, yang menjadi resistance kuat dan target kenaikan selanjutnya. Namun, apabila dorongan naik melemah dan terjadi koreksi, emas berpeluang turun menguji area USD4.057 sebelum menentukan arah berikutnya," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis, 20 November 2025.

Pada sesi Asia Kamis pagi, harga emas bahkan sempat bergerak naik ke area USD4.110, mempertegas bahwa pelaku pasar masih mencari perlindungan di tengah meningkatnya tingkat kehati-hatian. Ketidakpastian ekonomi AS yang diperburuk oleh penundaan rilis data pekerjaan akibat penutupan sebagian aktivitas pemerintah membuat The Fed kesulitan menilai kondisi pasar tenaga kerja secara akurat. Situasi ini pada akhirnya mendorong arus masuk ke aset safe haven seperti emas.
 



(Ilustrasi. Foto: Freepik)

Menanti data penggajian AS

Sentimen pasar saat ini sangat dipengaruhi oleh ekspektasi terhadap laporan Nonfarm Payrolls (NFP) bulan September. Konsensus memperkirakan penambahan sekitar 50 ribu pekerjaan, meningkat signifikan dari 22 ribu pada laporan sebelumnya.

Data yang lebih lemah dari perkiraan akan meningkatkan spekulasi Federal Reserve mungkin mempertimbangkan penurunan suku bunga pada Desember, yang biasanya berdampak positif bagi harga emas. Suku bunga yang lebih rendah menurunkan biaya peluang dalam menyimpan emas, sehingga logam mulia cenderung menguat.

Peluang penurunan suku bunga The Fed melemah

Risalah rapat FOMC Oktober menunjukkan para pejabat terpecah mengenai proyeksi suku bunga, dengan sebagian anggota tidak setuju untuk melanjutkan tren penurunan. Kondisi ini menyebabkan pasar memangkas ekspektasi, dengan peluang penurunan suku bunga Desember kini berada di level hampir 30 persen, jauh lebih rendah dibanding 60 persen pekan lalu menurut CME FedWatch.

Di sisi lain, dolar AS terus menunjukkan performa kuat. Indeks Dolar (DXY) melonjak 0,54 persen ke posisi 100,13, level tertinggi dalam dua minggu terakhir. Penguatan dolar biasanya memberi tekanan pada emas, tetapi imbal hasil Treasury AS yang relatif stabil dengan yield 10 tahun bertahan di 4,11 persen membatasi tekanan tersebut.

"Dengan kondisi pasar yang masih sensitif terhadap data ekonomi dan pernyataan kebijakan moneter, harga emas hari ini diprediksi bergerak fluktuatif. Namun, selama tren teknikal tetap mendukung bullish, peluang kenaikan tetap terbuka sebelum pasar mengambil keputusan besar pasca-rilis NFP malam ini," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)