Ilustrasi. Foto: Dok MI
Eko Nordiansyah • 26 August 2025 18:05
Jakarta: Dalam dunia perdagangan, istilah hawkish dan dovish digunakan untuk menggambarkan sikap bank sentral terhadap kebijakan moneter. Pemahaman kedua istilah ini penting agar trader dapat mengambil keputusan investasi yang tepat. Berikut penjelasannya, dilansir dari laman Dupoin dan Pluang.
Dovish atau sikap merpati menggambarkan kebijakan yang cenderung longgar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Langkah yang biasa dilakukan antara lain menurunkan suku bunga, memberikan stimulus, dan meningkatkan likuiditas pasar.
Dampaknya, nilai mata uang cenderung melemah, sementara harga saham dan obligasi naik. Contoh sikap dovish ditunjukkan The Fed saat krisis 2008 dan pandemi 2020.
Baca juga:
Biar Emas Gak Gampang Rusak, Simak 5 Cara Menyimpan Emas Berikut Ini |
Sebaliknya, hawkish atau sikap elang menekankan pada pengendalian inflasi melalui kebijakan ketat. Bank sentral biasanya menaikkan suku bunga, mengurangi stimulus, serta mengetatkan likuiditas.
Dampaknya, nilai mata uang menguat, namun harga saham dan obligasi tertekan. The Fed pernah menerapkan kebijakan hawkish ketika inflasi Amerika Serikat melonjak pada 2022–2023.
Dalam praktik perdagangan, sikap dovish bank sentral biasanya menjadi sinyal untuk mempertimbangkan sell pada mata uang negara tersebut. Misalnya, EUR/USD berpotensi turun ketika Bank Sentral Eropa (ECB) bersikap dovish.
Sebaliknya, sikap hawkish menjadi peluang untuk melakukan buy, contohnya USD/JPY cenderung naik saat The Fed mengambil langkah hawkish.
Bagi para trader, disarankan untuk selalu memantau jadwal rapat bank sentral seperti The Fed, ECB, atau Bank Indonesia, serta membaca risalah rapat guna melihat sinyal kebijakan. Perubahan sikap pejabat bank sentral, misalnya dari dovish menjadi hawkish, juga dapat menjadi penentu arah pasar.
Secara keseluruhan, hawkish dan dovish merupakan dua arah kebijakan moneter yang memengaruhi volatilitas pasar. Dengan mengikuti perkembangan kebijakan bank sentral, trader dapat menyesuaikan strategi untuk meraih hasil optimal. (Muhammad Adyatma Damardjati)