Kilau Harga Emas Dunia Meredup, Jeblok Lebih dari 1%

Emas batangan. Foto: dok MIND ID.

Kilau Harga Emas Dunia Meredup, Jeblok Lebih dari 1%

Husen Miftahudin • 7 June 2025 08:22

Chicago: Harga emas dunia merosot lebih dari satu persen pada perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu WIB) setelah laporan pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang lebih kuat dari perkiraan meredam harapan akan segera terjadinya pemangkasan suku bunga Federal Reserve tahun ini.

Mengutip data Yahoo Finance, Sabtu, 7 Juni 2025, harga emas spot turun 1,1 persen menjadi USD3.316,13 per ons, tetapi naik 0,8 persen selama sepekan ini. Sementara harga emas berjangka AS ditutup 0,8 persen lebih rendah pada USD3.346,60.

Laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan jumlah pekerja nonpertanian meningkat 139 ribu pada periode Mei, dibandingkan dengan perkiraan kenaikan sebesar 130 ribu. Tingkat pengangguran berada pada angka 4,2 persen, sesuai dengan perkiraan.

Data tersebut sesuai dengan perkiraan, yang merupakan hal negatif bagi emas karena data tersebut menunjukkan Fed akan menahan suku bunga untuk sementara waktu.

Para pembuat kebijakan Fed diperkirakan menunggu hingga September untuk memangkas suku bunga, dengan hanya satu pemangkasan lagi yang direncanakan pada Desember, berdasarkan perdagangan suku bunga berjangka jangka pendek, yang juga menunjukkan para pedagang menjauh dari taruhan yang akan membuahkan hasil jika bank sentral AS memberikan pemangkasan suku bunga ketiga pada akhir tahun.
 

Baca juga: Harga Emas Dunia Gagal Curi Redupnya Kilau Dolar AS


(Ilustrasi pergerakan harga emas. Foto: dok Bappebti)
 

Emas sedang tidak menarik


Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian geopolitik. Namun, suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik emas batangan karena tidak memberikan imbal hasil menguntungkan.

Mengenai kebijakan perdagangan, hanya ada sedikit kejelasan setelah panggilan telepon yang sangat dinanti-nantikan antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Tiongkok Xi Jinping pada Kamis.

Adapun, harga perak spot turun 0,5 persen menjadi USD35,96, setelah mencapai titik tertinggi dalam lebih dari 13 tahun sebelumnya.

Kenaikan harga perak didorong oleh arus spekulasi karena harganya terlalu murah dibandingkan emas, penembusan di atas angka USD35 per ons memperkuat pergerakan tersebut.

Di sisi lain, platinum naik 2,5 persen menjadi USD1.158,20, tertinggi sejak Maret 2022, sementara paladium naik 3,9 persen menjadi USD1.045,45. Kedua logam tersebut berada di jalur kenaikan mingguan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)