Ketua Komisi III DPR Habiburokhman. Foto: Tangkapan layar.
Ihfa Firdausya • 25 August 2025 10:39
Jakarta: Komisi III DPR mendukung penuh kebijakan Presiden Prabowo Subianto untuk menindak tegas semua pihak yang terlibat dalam praktik tambang ilegal. Termasuk, jika melibatkan kalangan jenderal.
Hal tersebut merespons pernyataan Presiden Prabowo Subianto saat pidato kenegaraan 15 Agustus 2025 bahwa Kepala Negara ingin menertibkan tambang ilegal. Prabowo menyebut terdapat 1.063 tambang ilegal dengan potensi kerugian negara minimal Rp300 triliun.
Ketua Komisi III DPR Habiburokhman menyebut pihaknya akan memanggil sejumlah pihak terkait, termasuk Kapolda, Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum), serta kementerian teknis. Khususnya, Kementerian ESDM untuk memastikan kebijakan Presiden Prabowo dijalankan.
"Dirgakkum akan kita panggil untuk memastikan perintah Pak Prabowo itu dilaksanakan. Siapa pun pelaku tambang ilegal, apa pun latar belakangnya baik masih aktif maupun sudah pensiun harus ditindak tegas," ujar Habiburokhman dalam keterangan yang dikutip, Senin, 25 Agustus 2025.
Ia menilai seluruh perusahaan tambang ilegal di Indonesia harus ditertibkan demi mengembalikan kerugian negara yang jumlahnya mencapai triliunan rupiah. Menurut dia, langkah ini sangat penting karena pemerintah membutuhkan anggaran besar untuk mendanai program-program prioritas kerakyatan Presiden Prabowo.
"Program kerakyatannya Pak Prabowo itu kan high cost semua. Ada Makan Bergizi Gratis, Sekolah Rakyat, Food Estate, dan lain-lain. Jadi, tambang ilegal ini harus diberantas agar penerimaan negara bisa optimal," jelas legislator Fraksi Partai Gerindra tersebut.
| Baca juga: Nasib 4.000 Sumur Minyak Rakyat di Blora Belum Dapat Dipastikan |