Festival Kuliner Non Halal di Solo Ditolak Ormas

Solo: Penyelenggaraan Festival kuliner non halal di Solo Paragon Mall mendapat penolakan dari Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS). Diketahui, festival kuliner tersebut berada di rangkaian Festival Kuliner Cap Gomeh yang digelar 12-16 Februari 2025.

Humas LUIS, Endro Sudarsono, menegaskan pihaknya sempat bertemu dengan perwakilan Pemerintah Kota Solo, yakni Satpol PP terkait penolakan tersebut. Dia mengaku penolakan dilakukan karena dalam festival juga menyajikan kuliner non halal yang mencakup jenis makanan maupun proses pembuatannya.

“Terkait penolakan Festival Kuliner Non Halal di Solo, LUIS lakukan koordinasi dengan Satpol PP dan Polresta Solo. Dalam agama Islam ada ajaran yang sifatnya perintah dan larangan, ada halal dan haram,” ujarnya di Solo, Rabu, 12 Februari 2025.

Ia menegaskan tidak melarang masyarakat menggelar festival kuliner. Tapi, kata dia, sebaiknya penyelenggaraan festival kuliner non halal digelar di tempat tertutup.

“Ya meminta dihentikan, dibatalkan menunggu rekomendasi dari Kemenag maupun MUI. Kalau kita menyampaikan satu tempat saja yang tidak bercampur dengan makanan yang lain. Misal di Diamond atau di tempat ibadah yang membolehkan, tidak bercampur dengan makanan yang halal. Kita juga memberikan kesempatan di tempat tertentu, tidak publik,” bebernya.

Sementara itu, Deputi Direktur Operasional Solo Paragon Mall, Veronica Lahji menjelaskan, Festival Cap Gomeh diikuti tenan kuliner halal dan non halal. Kendati demikian, ia mengaskan untuk lokasi tenan kuliner non halal dipisah. 

"Bahwa lokasi kuliner halal dan non halal dipisah. Untuk kuliner halal berada di atrium Solo Paragon Mall, sedangkan nonhalal berada di Loby 2 parkir," terangnya. 

Festival Cap Gomeh diikuti 45 tenan terdiri dari 26 tenan kuliner halal dan 19 tenan kuliner non halal. Seluruh tenan tersebut merupakan UMKM yang berasal dari luar Solo.

"Peserta dari seluruh Indonesia, ada dari Bali, ada seblak mang Rafael itu nanti Rafael datang juga. Diantaranya banyak, tenant ada yang dari solo 3 atau 4 lainnya daerah terkenal di tiap kota,” ungkapnya.