Barantin Klaim Sapi Impor yang Masuk Indonesia Bebas PMK dan LSD

Instalasi karantina hewan PT Tanjung Unggul Mandiri (TUM) di Tanjung Burung, Kabupaten Tangerang.

Barantin Klaim Sapi Impor yang Masuk Indonesia Bebas PMK dan LSD

Hendrik Simorangkir • 7 January 2025 14:26

Tangerang: Kepala Badan Karantina (Barantin), Sahat M Panggabean meninjau instalasi karantina hewan PT Tanjung Unggul Mandiri (TUM) di Tanjung Burung, Kabupaten Tangerang. Ia memastikan sapi impor yang masuk ke Tanah Air semua bebas dari penyakit.

"Kita bisa pastikan bahwa sapi-sapi yang masuk ke ke sini (PT TUM) itu benar-benar bebas dari PMK (penyakit mulut dan kuku) dan LSD (Lumpy Skin Desase) dari Australia," ujar Kepala Barantin Sahat M Panggabean, Selasa, 7 Januari 2025.

Sahat menuturkan sapi impor yang masuk ke Indonesia disuplai dari Australia dan telah dilakukan vaksinasi. Saat sapi tiba di Indonesia pun dilakukan hal yang sama, dan dilakukan pemeriksaan darah untuk memastikan hewan bebas penyakit serta virus.

"Kami sudah lihat langsung ke Australia yang di kirim ke sini, sampai sini kita pastikan sapi-sapi itu divaksinasi untuk bebas dari penyakit PMK dan LSD," jelas dia.

Baca: 

DPRD Kabupaten Malang Dorong Penggunaan BTT Imbas 29 Sapi Mati Akibat PMK


Sahat mengungkap ada 470 ribu ekor sapi di seluruh peternakan di Indonesia. Semuanya, kata dia, telah dilakukan vaksinasi sesuai standar prosedur (SOP).

"Jadi sama seperti ini kita lihat di tempat lain akan seperti ini divaksinasi, jadi seluruh sapi-sapi yang masuk Indonesia itu kita pastikan, pertama dari negara asalnya sehat, tapi juga ketika sampai di Indonesia kita vaksinasi," ungkap dia.

Dia memastikan segera langsung memusnakan sapi jika terdeteksi sakit. Dengan begini, bahan pangan untuk penyiapan protein hewani dalam program makan bergizi gratis telah layak konsumsi.

"Jadi kita tidak akan memberi makanan tidak sehat ke masyarakat. Kita tetap aware terhadap isu PMK ini," ujar dia.

Sahat mengeklaim belum menemukan kasus baru penyakit mulut dan kuku (PMK) hingga kini. Dia meminta pemerintah daerah untuk melakukan antisipasi.

"Karena masih banyak peternakan sapi di masyarakat. Bila perlu beri vaksinasi sehingga semuanya tercegah dari PMK," imbau dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)