Dua Kapal Yunani Bergabung dengan Global Sumud Flotilla Menuju Gaza

Global Sumud Flotilla, yang terdiri atas sekitar 20 kapal dengan delegasi dari 44 negara, akan mencoba menembus blokade Israel menuju Gaza. (Anadolu Agency)

Dua Kapal Yunani Bergabung dengan Global Sumud Flotilla Menuju Gaza

Willy Haryono • 15 September 2025 13:38

Athena: Dua kapal berbendera Yunani, Oxygen dan Ilektra, berlayar pada Minggu malam dari Pulau Syros untuk bergabung dengan Global Sumud Flotilla (GSF), misi internasional yang bertujuan menembus blokade Israel terhadap Jalur Gaza dan menyalurkan bantuan kemanusiaan ke masyarakat Palestina yang ada di sana.

Dengan seruan “Bebaskan Palestina,” sekitar 500 orang memadati Pelabuhan Ermoupolis untuk mengantarkan keberangkatan dua kapal tersebut.

Melansir dari The Peninsula, Senin, 15 September 2025, kapal Oxygen membawa lima awak, sementara Ilektra delapan kru. Keduanya berlayar menuju Gaza, wilayah terkepung yang dilanda kelaparan.

“Ini cara menunjukkan kepada Israel bahwa mereka tidak berhak memaksakan kelaparan,” kata salah satu awak, Kostas Fourikos (39), kepada AFP.

Ia menambahkan bahwa keberangkatan ini juga untuk menyampaikan solidaritas kepada rakyat Palestina yang “sangat menderita.”

Angeliki Savvantoglou (35), awak lainnya, mengatakan bahwa GSF juga bertujuan memberikan tekanan pada pemerintah Yunani agar berhenti bekerja sama dengan Israel. “Pada akhirnya, kami ingin genosida ini dihentikan,” ujarnya.

Dua kapal itu akan bergabung dengan armada bantuan lain GSF yang ingin meredakan krisis kemanusiaan di Gaza, di saat perang Israel dan Hamas masih berlangsung. Agustus lalu, PBB secara resmi menyatakan terjadinya bencana kelaparan di Gaza dan sekitarnya, yang dihuni sekitar satu juta penduduk. Namun, Israel menolak klaim adanya kelaparan.

Ancaman Serangan

Global Sumud Flotilla menegaskan dirinya sebagai gerakan independen pro-Palestina, tanpa keterikatan dengan pemerintah maupun partai politik. Gerakan ini didukung sejumlah tokoh, termasuk aktivis lingkungan Greta Thunberg. Nama Sumud sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti “keteguhan” atau “ketahanan.”

Perjalanan menuju Gaza sebelumnya sempat diganggu dugaan serangan drone di lepas pantai Tunisia. Insiden itu menimbulkan kekhawatiran soal keselamatan kapal Yunani. Namun, Savvantoglou mencoba meredakan kecemasan.

“Kami semua punya kekhawatiran, tapi kami sudah siap menghadapi risiko. Segala hambatan yang kami hadapi sejauh ini, baik birokrasi maupun serangan drone, tidak sebanding dengan satu menit kehidupan di Gaza,” ujarnya.

Selain di Syros, aksi solidaritas terhadap Palestina juga berlangsung di pulau Rhodes dan Kreta pada Juli lalu. Ratusan orang turun ke jalan untuk menolak kapal pesiar Israel Crown Iris berlabuh, sebagai bentuk protes terhadap operasi militer Israel di Gaza. (Muhammad Fauzan)

Baca juga:  Gelombang Pertama Global Sumud Flotilla Berlayar ke Gaza

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)