Ilustrasi bendera India. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 10 September 2025 11:03
New Delhi: Pemerintah India menyatakan keprihatinannya terkait serangan udara Israel di Doha, Qatar pada Selasa, 9 September. New Delhi pun mendesak langkah-langkah yang dapat mendorong perdamaian dan stabilitas di kawasan.
Mengutip dari India Today, Rabu, 10 September 2025, Kementerian Luar Negeri India menyampaikan keprihatinan mendalam atas serangan yang menargetkan pemimpin kelompok Hamas tersebut.
India menegaskan pentingnya menahan diri serta mengedepankan diplomasi agar perdamaian dan keamanan kawasan tidak semakin terancam.
Pernyataan ini muncul setelah Israel melancarkan serangan udara terhadap pejabat senior Hamas di Doha. Kota itu sebelumnya menjadi tuan rumah sejumlah perundingan gencatan senjata untuk mengakhiri konflik di Gaza.
Qatar, sekutu utama Amerika Serikat sekaligus mediator perdamaian, mengecam keras serangan tersebut dan menyebutnya sebagai pelanggaran kedaulatan. Pemerintah Qatar menyatakan serangan menargetkan rumah-rumah anggota biro politik Hamas.
Serangan militer yang jarang terjadi di Qatar itu memicu kecaman internasional dan dianggap melanggar hukum internasional. Otoritas Qatar melaporkan seorang anggota Pasukan Keamanan Internal tewas dan beberapa lainnya terluka.
Anggota biro politik Hamas, Suhail al-Hindi, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pejabat senior Hamas berhasil selamat, namun lima anggota berpangkat rendah tewas. Mereka termasuk Jihad Labad, Direktur kantor Khalil al-Hayya; Humam al-Hayya, putra Khalil al-Hayya; serta tiga anggota lainnya.
Di Washington, pejabat Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Israel telah memberi tahu Amerika Serikat sebelum melakukan serangan. Serangan ini terjadi beberapa bulan setelah kunjungan Donald Trump ke Qatar pada Mei lalu.
Serangan di Doha juga menyusul klaim Brigade al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, yang mengaku bertanggung jawab atas penembakan di halte bus luar Yerusalem pada Senin, menewaskan enam orang. (Kelvin Yurcel)
Baca juga: Serangan Israel di Doha Guncang Qatar dan Uji Hubungan dengan AS