Ilustrasi dolar AS. Foto: MI
Annisa Ayu Artanti • 21 September 2023 07:30
New York: Kurs dolar AS berakhir hampir datar pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah The Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah pada level tertinggi dua dekade.
Namun, The Fed menunjukkan setidaknya satu kenaikan lagi mungkin terjadi tahun ini karena inflasi tetap tinggi.
Melansir Xinhua, Kamis, 21 September 2021, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,03 persen menjadi 105,1252 di akhir perdagangan.
Seperti yang telah diantisipasi, Komite Pasar Terbuka Federal mempertahankan suku bunga acuannya pada Rabu antara 5,25 persen dan 5,5 persen, tertinggi dalam 22 tahun terakhir.
"Dalam menentukan tingkat pengetatan kebijakan tambahan yang mungkin sesuai untuk mengembalikan inflasi ke 2 persen dari waktu ke waktu, Komite akan mempertimbangkan pengetatan kebijakan moneter kumulatif, kelambatan kebijakan moneter yang mempengaruhi aktivitas ekonomi dan inflasi, dan perkembangan ekonomi dan keuangan," kata The Fed dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Menanti Keputusan The Fed, Dolar Flat
Menurut Ketua The Fed Jerome Powell pada konferensi pers Rabu sore juga mengatakan terkait pertumbuhan ekonomi negara Adidaya itu.
"Pertumbuhan PDB riil telah berada di atas ekspektasi. Pengeluaran konsumen tetap sangat kuat. Penawaran dan permintaan tenaga kerja terus mencapai keseimbangan yang lebih baik," ujar dia.
Dia berpendapat proyeksi Fed bukanlah sebuah rencana, kebijakan akan menyesuaikan sebagaimana mestinya dan bersiaplah untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut jika diperlukan.