Jakarta: Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang Rachmat Gobel menyatakan, sudah banyak orang Indonesia yang menjadi chief executive officer (CEO) di perusahaan Jepang yang ada di Indonesia.
"Ini tentu menunjukkan
fairness Jepang dalam menerapkan prinsip
merit system dan juga bukti kemampuan sumber daya manusia Indonesia dalam berkompetisi di perusahaan asing, serta keberhasilan pembinaan sumber daya manusia oleh perusahaan Jepang," kata Gobel dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat, 18 Agustus 2023.
Hal itu disampaikan Rachmat Gobel saat menerima delegasi New Komeito, partai koalisi dari Partai Demokrasi Liberal (LDP) yang kini memimpin pemerintahan Jepang. Delegasi itu dipimpin Ketua Umum New Komeito Natsuo Yamaguchi, didampingi Tomoko Ukishima (Wakil Ketua) dan Masaaki Taniai (Kepala Humas).
Gobel juga memuji sikap Jepang dalam cara
berinvestasi di negara lain. Bukan hanya
pocket to pocket,
tapi heart to heart sehingga terjadi
transfer of job,
transfer of know how, dan akhirnya
transfer of technology.
"Ini karena investasi Jepang di Indonesia bukan hanya soal keuntungan ekonomi, tapi juga ikut membangun sumber daya manusia. Hal itu dibuktikan dengan makin banyaknya CEO di perusahaan Jepang yang merupakan putra Indonesia," tutur dia.
1.800 perusahaan Jepang berinvestasi di RI
Pada kesempatan itu, Yamaguchi menyampaikan di Indonesia terdapat 1.800 perusahaan Jepang yang melakukan investasi di berbagai bidang. Perusahaan-perusahaan Jepang itu, katanya, tak hanya berkontribusi di bidang ekonomi untuk kemajuan Indonesia tapi juga ikut membangun sumber daya manusia Indonesia.
"Bahkan di Jepang terdapat 16 ribu warga Indonesia yang bekerja dengan keterampilan khusus yang dibutuhkan masyarakat Jepang," kata dia.
Gobel mengingatkan, hubungan
Indonesia-Jepang yang sudah terjalin 65 tahun merupakan bukti hubungan baik kedua negara. Jepang telah melakukan investasi di Indonesia dalam jumlah yang cukup besar. "Ke depan harus lebih besar lagi," tekan Gobel.
Karena itu, ia meminta Jepang untuk ikut terlibat dalam pembangunan Ibukota Negara (IKN) di Kalimantan Timur yang akan memberikan dampak besar bagi kemajuan Indonesia timur.
Menurut dia, Jepang memiliki pengalaman panjang dan sudah dibuktikan dalam membangun kota yang berwawasan lingkungan. Hal ini sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo tentang pembangunan IKN yang berwawasan lingkungan.
Baca juga: RI-Jepang Berkolaborasi Membangun Industri Manufaktur Berdaya Saing
Perluas sektor investasi
Selain itu, Gobel meminta Jepang untuk tidak hanya berinvestasi di bidang otomotif dan elektronika. Tapi juga memperbanyak investasi di sektor pertanian, kelautan, dan peternakan.
"Sekitar 60 persen penduduk Indonesia terlibat di tiga sektor ini. Jadi akan memiliki dampak besar bagi pemerataan ekonomi, ketahanan nasional, dan pengentasan kemiskinan," kata Gobel.
Ia mengingatkan pascapandemi covid-19, perang Ukraina-Rusia, dan perubahan iklim, dunia dihadapkan pada potensi krisis pangan. "Jepang sudah terbukti memiliki keunggulan dan sangat maju dalam pertanian dan pangan pada umumnya," kata Gobel.
Ia sudah berkunjung ke sejumlah daerah di Jepang yang memiliki kemajuan di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan. "Buah dan hasil pertaniannya cuma ada dua, enak dan enak sekali. Jadi kemampuannya di bidang tersebut harus ditransfer ke Indonesia," harap Gobel.
Gobel juga menyebutkan, Jepang memiliki keunggulan dalam teknologi dan memiliki pengalaman yang panjang sebagai negara maju. Sedangkan Indonesia memiliki lahan, kekayaan sumber daya alam, dan pasar yang besar.
"Jika keunggulan masing-masing negara ini disinergikan, maka kedua bangsa akan memiliki kontribusi besar bagi dunia, bukan hanya memberikan keuntungan kepada dua negara saja," tutup Gobel.