Mayoritas Pengurus PBNU Diklaim Tolak Pemakzulan Gus Yahya

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya). Branda Antara

Mayoritas Pengurus PBNU Diklaim Tolak Pemakzulan Gus Yahya

Achmad Zulfikar Fazli • 9 December 2025 22:28

Jakarta: Kubu Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengeklaim mayoritas fungsionaris PBNU menolak wacana pemakzulan ketua umum. Para fungsionaris menyatakan patuh pada seruan Forum Sesepuh dan Mustasyar NU, yang mengimbau agar konflik organisasi dihentikan serta diselesaikan.

“Mayoritas pengurus tetap loyal kepada dawuh kiai sepuh,” ujar Sekretaris Jenderal PBNU Amin Said Husni di Jakarta, dilansir Antara, Selasa, 9 Desember 2025.

Sebelumnya, Forum Sesepuh dan Mustasyar yang berkumpul di Pesantren Tebuireng pada 6 Desember menegaskan keputusan Rapat Harian Syuriah untuk memakzulkan Ketua Umum tidak sah karena bertentangan dengan AD/ART NU.

Amin menyebut penolakan mayoritas pengurus tercermin dalam Rapat Pleno PBNU di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa malam, 9 Desember 2025. Dari total 216 anggota pleno yang seharusnya hadir, hanya 58 orang yang datang atau sekitar 26 persen, jauh dari batas minimum kuorum.

Dari data yang diperolehnya, unsur Mustasyar yang hanya dihadiri 2 dari 29 orang, Syuriah 20 dari 53 orang, Tanfidziyah 22 dari 62 orang, dan A’wan 7 dari 40 orang. Dari Lembaga PBNU hanya hadir 5 dari 18 lembaga, dan Badan Otonom (Banom) hanya 2 dari 14 Banom.

“Artinya, lebih dari tiga perempat anggota memilih tidak datang, sebuah sinyal kuat bahwa langkah pemakzulan tidak mendapat dukungan luas di internal PBNU,” kata dia.
 

Baca Juga: 

Gus Ipul hingga Khofifah Indar Parawansa Hadiri Pleno PBNU


Rapat Pleno PBNU digelar menindaklanjuti undangan 2 Desember 2025, yang bermuatan agenda penetapan Penjabat Ketua Umum PBNU tanpa melibatkan Ketua Umum aktif.

Namun, Forum Sesepuh dan Mustasyar telah menyerukan agar agenda itu dihentikan sementara, sambil menunggu penyelesaian persoalan organisasi sesuai mekanisme AD/ART.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Achmad Zulfikar Fazli)