Wall Street Masih Rajin Tebar Cuan

New York: Saham-saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street menguat pada perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB), karena investor tetap optimistis Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada pertemuan Desember, sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS menurun.
 
Mengutip Xinhua, Rabu, 26 November 2025, indeks Dow Jones Industrial Average naik 664,18 poin, atau 1,43 persen, menjadi 47.112,45. Indeks S&P 500 naik 60,76 poin, atau 0,91 persen, menjadi 6.765,88. Indeks Komposit Nasdaq naik 153,59 poin, atau 0,67 persen, menjadi 23.025,59.
 
Sebanyak delapan dari 11 sektor utama S&P 500 ditutup di zona hijau, dengan sektor kesehatan dan barang konsumsi diskresioner memimpin penguatan dengan kenaikan masing-masing sebesar 2,16 persen dan 1,92 persen.
 
Sementara itu, sektor energi dan utilitas memimpin penguatan dengan penurunan masing-masing sebesar 0,68 persen dan 0,35 persen.
 

Baca juga: Kepercayaan Konsumen Jeblok, Warga AS Pesimistis soal Kondisi Bisnis

(Ilustrasi Wall Street. Foto: iStock)
 

Investor pelototi serangkaian data ekonomi AS

 
Pergerakan saham-saham AS juga dipengaruhi oleh sentimen investor yang mencermati serangkaian data ekonomi, beberapa di antaranya tertunda karena penutupan pemerintah AS selama 43 hari.
 
Adapun, penjualan ritel naik 0,2 persen pada September setelah kenaikan 0,6 persen yang tidak direvisi pada Agustus. Angka ini lebih rendah dari kenaikan 0,4 persen yang diperkirakan para ekonom yang disurvei Reuters.
 
Departemen Tenaga Kerja melaporkan Indeks Harga Produsen untuk permintaan akhir naik 0,3 persen setelah penurunan 0,1 persen yang tidak direvisi pada Agustus. Ini terjadi karena biaya barang-barang energi melonjak dan produsen meneruskan beberapa biaya tarif.
 
Data terbaru dari ADP pada Selasa menunjukkan, perusahaan swasta AS kehilangan rata-rata 13.500 lapangan kerja selama empat minggu yang berakhir pada 8 November.