Menko Airlangga Harap VinFast Jadi Pembuka Investasi Vietnam ke Indonesia

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat meresmikan pabrik VinFast di Subang. Foto: MTVN/Whisnu Mardiansyah.

Menko Airlangga Harap VinFast Jadi Pembuka Investasi Vietnam ke Indonesia

Whisnu Mardiansyah • 15 December 2025 15:54

Subang: Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan dua harapan penting pemerintah terhadap kehadiran pabrik VinFast di Subang, Jawa Barat. Salah satunya, dia berharap VinFast jadi keran pembukaan investasi Vietnam di Tanah Air.

Airlangga menempatkan VinFast dalam posisi yang lebih strategis, tidak hanya sebagai pelaku industri otomotif. VinFast bisa jadi pelopor dan representasi utama dari gelombang investasi Vietnam di Indonesia.

"VinFast ini menjadi flag carrier dari investasi Vietnam di Indonesia," kata Airlangga di Subang, Jawa Barat, Senin, 15 Desember 2025.
 



Di sisi lain, Airlangga secara khusus menyoroti strategi ekspansi VinFast di Indonesia. Ia menilai, pendekatan membangun ekosistem secara menyeluruh menjadi kunci yang membedakan perusahaan asal Vietnam tersebut.

"Strategi VinFast di Indonesia ini luar biasa. Tidak semua melihat bisnis seperti VinFast. Kita lihat mereka sudah membangun 1.000 charging station," ujar Airlangga.

Ia menganalogikan stasiun pengisian daya listrik (charging station) itu bak ATM dalam industri perbankan yang menghasilkan arus kas langsung.

"Orang datang ngambil listrik, bayar. Itu adalah cash business. Saya belum melihat ada satu perusahaan otomotif yang membangun ekosistem charging station kecuali VinFast," tambah dia.


Pabrik VinFast di Subang, Jawa Barat. Foto: MTVN/Whisnu Mardiansyah.
 

Komitmen investasi fase kedua dan potensi pasar domestik


Airlangga juga mengonfirmasi rencana ekspansi besar VinFast ke depan. Perusahaan berencana melakukan investasi fase kedua senilai USD1 miliar atau sekitar Rp17 triliun.

Dana ini akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi pabrik secara signifikan, dari 50 ribu unit menjadi 350 ribu unit per tahun. Langkah ini dinilai tepat melihat potensi pasar domestik Indonesia yang masih sangat besar.

Airlangga menyebut pasar otomotif Indonesia mampu menyerap satu juta unit kendaraan baru per tahun. Sementara kontribusi kendaraan listrik hingga saat ini masih di bawah 100 ribu unit.

"Jadi ruang untuk ekspansi, untuk pasar kendaraan listrik terbuka lebar. Apalagi dengan kehadiran VinFast, ini baru pertama kali ada mobil yang harganya di bawah Rp200 juta," jelas Airlangga.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Whisnu M)