Kapal Madleen berlayar menuju Jalur Gaza. (EPA-EFE)
Willy Haryono • 7 June 2025 17:51
Kairo: Sebuah kapal bantuan dengan 12 aktivis di dalamnya, termasuk Greta Thunberg, telah mencapai pantai Mesir dan mendekati Jalur Gaza, kata penyelenggara pada hari Sabtu, 7 Juni 2025.
Kapal bernama Madleen, bagian dari Freedom Flotilla Coalition, meninggalkan Sisilia pekan lalu dengan membawa pasokan bantuan kemanusiaan untuk mematahkan blokade Israel di Gaza."
"Kami sekarang berlayar di lepas pantai Mesir," kata aktivis hak asasi manusia Jerman, Yasemin Acar, kepada kantor berita AFP.
"Kami semua baik-baik saja," tambahnya.
Dalam sebuah pernyataan dari London di hari Sabtu, Komite Internasional untuk Mematahkan Pengepungan Gaza -- organisasi anggota koalisi armada -- mengatakan bahwa Madleen telah memasuki perairan Mesir.
Kelompok itu mengatakan tetap berhubungan dengan badan hukum dan hak asasi manusia internasional untuk memastikan keselamatan mereka yang berada di dalamnya, memperingatkan bahwa setiap intersepsi akan dianggap sebagai "pelanggaran terang-terangan terhadap hukum humaniter internasional."
Anggota parlemen Eropa Rima Hassan, yang berada di kapal tersebut, mendesak sejumlah negara untuk "menjamin perjalanan yang aman bagi Armada Kebebasan."
Wilayah Palestina berada di bawah blokade laut Israel, bahkan sebelum serangan kelompok pejuang Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023 yang memicu perang Gaza. Israel telah memberlakukan blokadenya dengan aksi militer terhadap Gaza di masa lalu.
Serangan komando tahun 2010 terhadap kapal Turki Mavi Marmara, yang merupakan bagian dari armada bantuan serupa yang mencoba menerobos blokade Israel, berujung pada tewasnya 10 warga sipil.
Mei lalu, kapal Armada Kebebasan lainnya, Conscience, dilaporkan diserang pesawat nirawak (drone) saat dalam perjalanan menuju Gaza, yang mendorong Siprus dan Malta untuk mengirim kapal penyelamat sebagai tanggapan atas panggilan daruratnya. Tidak ada laporan tentang korban jiwa.
Sebelumnya, Madleen mengubah arah di dekat pulau Kreta di Yunani setelah menerima sinyal darurat dari kapal migran yang tenggelam.
Para aktivis menyelamatkan empat migran Sudan yang telah melompat ke laut untuk menghindari pengembalian ke Libya. Keempatnya kemudian dipindahkan ke kapal Frontex Uni Eropa.
Diluncurkan pada 2010, Freedom Flotilla Coalition adalah koalisi kelompok yang menentang blokade bantuan kemanusiaan untuk Gaza yang diberlakukan Israel pada 2 Maret.
Israel telah menghadapi kecaman internasional yang meningkat atas krisis kemanusiaan yang terjadi di wilayah tersebut, di mana Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memperingatkan bahwa seluruh populasi yang berjumlah lebih dari dua juta jiwa berisiko mengalami kelaparan.
Baca juga: Israel Berniat Serang Flotila Berisi Bantuan Gaza, Aktivis Ramai Mengecam