Wall Street Raup Cuan Melimpah saat Nvidia Cetak Kapitalisasi Pasar Terbesar

Ilustrasi perdagangan saham di Wall Street. Foto: Xinhua/Wang Ying.

Wall Street Raup Cuan Melimpah saat Nvidia Cetak Kapitalisasi Pasar Terbesar

Husen Miftahudin • 10 July 2025 08:02

New York: Saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street berakhir lebih tinggi pada perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB), karena pasar mencerna ancaman tarif baru dari Presiden AS Donald Trump dan merayakan tonggak bersejarah di sektor teknologi, dengan Nvidia menjadi perusahaan pertama yang secara singkat melampaui tingkat kapitalisasi pasar sebesar USD4 triliun.
 
Mengutip Xinhua, Kamis, 10 Juli 2025, indeks Dow Jones Industrial Average naik 217,54 poin, atau 0,49 persen, menjadi 44.458,3. Indeks S&P 500 naik 37,74 poin, atau 0,61 persen, menjadi 6.263,26. Indeks Komposit Nasdaq naik 192,87 poin, atau 0,94 persen, menjadi 20.611,34.
 
Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 ditutup di zona hijau, dengan sektor utilitas dan teknologi memimpin penguatan dengan masing-masing naik 1,00 persen dan 0,94 persen. Sementara itu, sektor barang konsumsi pokok dan energi memimpin penguatan dengan masing-masing turun 0,55 persen dan 0,50 persen.
 
Saham teknologi, terutama produsen cip, terus memimpin reli. Nvidia naik 1,8 persen, membantu mengangkat indeks yang lebih luas, meskipun sahamnya sedikit melemah dari level tertinggi intraday yang sempat mendorong nilai pasarnya di atas angka USD4 triliun.
 
Broadcom naik 2,24 persen, sementara Meta Platforms naik 1,68 persen. Amazon, Alphabet, dan Microsoft masing-masing naik lebih dari satu persen. Tesla adalah satu-satunya saham di 'magnificent 7' yang sedikit melemah.
 
Keuntungan ini muncul bahkan ketika Trump mengintensifkan serangan dagangnya, dengan meluncurkan serangkaian surat tarif baru yang ditujukan kepada delapan negara. Pungutan yang baru diumumkan, berkisar antara 20 persen hingga 50 persen, menambah daftar tarif timbal balik yang akan berlaku mulai 1 Agustus 2025.
 

Baca juga: Trump Patok Tarif Impor Lagi ke 8 Negara, Brasil Paling Gede!


(Ilustrasi Wall Street. Foto: iStock)
 

Pasar tangguh saat Trump patok tarif ke 8 negara

 
Trump menegaskan kembali "tidak akan ada perpanjangan" yang diberikan kepada mitra dagang yang gagal mencapai kesepakatan sebelum batas waktu tersebut, menandai berakhirnya jeda tarif sementara yang dimulai pada April lalu.
 
Terlepas dari retorika tajam yang dilontarkan, pasar tetap tangguh dan tampak menerima eskalasi dengan tenang. Investor justru berfokus pada tonggak penting perusahaan dan petunjuk dari Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) tentang arah suku bunga.
 
Risalah rapat kebijakan The Fed periode Juni, yang dirilis Rabu sore, mengungkapkan hanya beberapa pejabat yang mendukung pemangkasan suku bunga paling cepat bulan ini.
 
Risalah rapat tersebut menyatakan sebagian besar peserta menilai penurunan dalam kisaran target suku bunga dana federal tahun ini kemungkinan tepat. Tekanan kenaikan inflasi akibat tarif mungkin bersifat sementara atau moderat, ekspektasi inflasi jangka menengah dan panjang tetap terjaga dengan baik, atau pelemahan aktivitas ekonomi dan kondisi pasar tenaga kerja dapat terjadi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)