Film Dokumenter Tentang Operasi Israel Hancurkan Desa Palestina Menang Piala Oscar

Poster film No Other Land. (via European Film Awards)

Film Dokumenter Tentang Operasi Israel Hancurkan Desa Palestina Menang Piala Oscar

Riza Aslam Khaeron • 3 March 2025 13:31

Los Angeles: Film dokumenter "No Other Land" yang mengisahkan penghancuran desa Palestina di Tepi Barat oleh Israel memenangkan penghargaan Oscar untuk kategori Best Documentary Feature dalam ajang Academy Awards yang digelar di Los Angeles pada Minggu malam. Film ini menyoroti kehancuran yang dialami komunitas di Masafer Yatta akibat operasi militer Israel.

Dua dari empat sutradara film ini, seorang Israel dan seorang Palestina, memanfaatkan momen kemenangan mereka di panggung Oscar untuk menyerukan penghormatan terhadap hak-hak Palestina dan penyelesaian yang dinegosiasikan untuk konflik Israel-Palestina.

"Sekitar dua bulan lalu saya menjadi seorang ayah, dan harapan saya untuk putri saya adalah agar dia tidak perlu menjalani kehidupan yang saya jalani sekarang," ujar Basel Adra, seorang warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat, seperti dikutip Times of Israel pada Minggu, 2 Maret 2025. "Selalu merasakan kekerasan pemukim, penghancuran rumah, dan pengusiran paksa yang dialami komunitas saya, Masafer Yatta, setiap hari di bawah pendudukan Israel."

Dalam pidatonya, Adra juga menyerukan tindakan nyata dari dunia internasional untuk menghentikan ketidakadilan dan "pembersihan etnis terhadap rakyat Palestina." Ia menegaskan bahwa komunitasnya telah lama menghadapi penindasan sistematis yang dilakukan oleh otoritas Israel.

Sementara itu, salah satu sutradara lain, Yuval Avraham, seorang aktivis sayap kiri asal Israel, menggunakan pidatonya untuk mengecam "kehancuran mengerikan di Gaza dan rakyatnya yang harus segera dihentikan, serta penyanderaan warga Israel yang secara brutal diculik dalam serangan 7 Oktober yang harus segera dibebaskan."
 

Baca Juga:
Netanyahu Mengakui Gunakan Kelaparan sebagai Alat Menekan Hamas

Avraham juga mengkritik kebijakan Israel yang dinilainya memberikan perlakuan tidak adil kepada warga Palestina di Tepi Barat dan menuding kebijakan luar negeri AS ikut berkontribusi dalam menghambat solusi perdamaian.

"Ada jalan lain, solusi politik, tanpa supremasi etnis, dengan hak nasional bagi kedua bangsa kami," kata Avraham.

"Dan saya harus mengatakan, saat saya berada di sini, kebijakan luar negeri negara ini (AS) membantu menghalangi jalan tersebut. Tidakkah kalian melihat bahwa kita saling terkait? Bahwa rakyat saya hanya bisa benar-benar aman jika rakyat Basel juga benar-benar bebas dan aman? Masih ada cara lain. Belum terlambat untuk kehidupan, untuk yang hidup," tambah Avraham.

Selain Adra dan Avraham, dua sutradara lainnya yang turut memenangkan Oscar adalah Rachel Szor dari Israel dan Hamdan Ballal dari Palestina. Kemenangan ini menjadi pencapaian besar bagi film tersebut, terutama karena hingga saat ini film ini belum mendapatkan distributor di AS meskipun telah mendapat pujian dari berbagai kritikus film, sebagaimana dilaporkan oleh Times of Israel.

Acara Academy Awards tahun ini menjadi ajang kedua berturut-turut yang diwarnai dengan pidato tentang Israel dan konflik di Timur Tengah. Tahun lalu, sutradara film drama Holocaust "The Zone of Interest," Jonathan Glazer, menuai kontroversi dengan menyatakan bahwa "kami menolak Yahudi dan Holocaust digunakan sebagai pembenaran atas pendudukan yang telah menyebabkan konflik bagi begitu banyak orang tak bersalah, baik korban 7 Oktober di Israel maupun serangan berkelanjutan terhadap Gaza."

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Surya Perkasa)