Trump Sebut Zelensky Tidak Akan Hadiri Pertemuan dengan Putin di Alaska

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kiri), Presiden AS Donald Trump (tengah), dan Wapres AS JD Vance. (EPA-EFE/Jim lo Scalzo/pool)

Trump Sebut Zelensky Tidak Akan Hadiri Pertemuan dengan Putin di Alaska

Riza Aslam Khaeron • 12 August 2025 11:32

Washington DC: Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tidak akan menghadiri pertemuan mendatang antara dirinya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin yang dijadwalkan berlangsung pada 15 Agustus di Alaska. Melansir Kyiv Independent pada Senin, 11 Agustus 2025, pernyataan tersebut disampaikan Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih.

"Dia bukan bagian dari pertemuan itu," ujar Trump kepada para jurnalis. 

"Saya akan bilang dia bisa saja datang, tapi dia sudah menghadiri banyak pertemuan; dia sudah terlibat selama tiga setengah tahun dan tidak ada yang berubah," tambahnya.

Pertemuan di Alaska akan menjadi pertemuan tatap muka pertama antara Trump dan Putin sejak dimulainya masa jabatan kedua Trump. 

Dalam konferensi pers tersebut, Trump juga mengatakan bahwa pertemuan langsung antara pemimpin Ukraina dan Rusia harus segera menyusul setelah pembicaraan dirinya dengan Putin.

"Pada akhirnya, saya akan mempertemukan mereka berdua (Putin dan Zelensky) dalam satu ruangan — saya ada di sana atau tidak, dan saya yakin masalah ini bisa diselesaikan," ucap Trump.

Trump mengungkapkan ketidaksenangannya terhadap pernyataan Zelensky soal perlunya persetujuan konstitusional terkait pertukaran wilayah sebagai bagian dari potensi kesepakatan damai. 

"Dia punya izin untuk berperang dan membunuh semua orang, tapi butuh persetujuan untuk tukar wilayah? Akan ada pertukaran wilayah yang terjadi," katanya. 
 

Baca Juga:
Putin Diminta Akhiri Perang di Ukraina oleh Ajudannya Sendiri

"Garis medan perang akan berubah. Rusia telah menduduki sebagian besar wilayah Ukraina, termasuk area strategis. Kami akan mencoba mendapatkan kembali sebagian wilayah itu untuk Ukraina," tegasnya.

Trump menyebut pertemuannya dengan Putin sebagai "pertemuan uji coba" dan menyatakan bahwa Presiden Rusia ingin terlibat dan mengakhiri perang. 

"Dalam dua menit pertama pertemuan tersebut, saya mungkin akan bisa tahu apakah kesepakatan bisa tercapai atau tidak," tambahnya.

Pada 8 Agustus lalu, Trump mengumumkan rencana KTT dengan Putin dan dikabarkan telah menyampaikan kepada para pemimpin Ukraina dan Eropa bahwa Kremlin terbuka untuk negosiasi jika pertukaran wilayah menjadi bagian dari kesepakatan.

Meskipun rincian usulan tersebut belum jelas, sumber dari Kantor Kepresidenan Ukraina menyampaikan kepada Kyiv Independent bahwa Moskow menginginkan penarikan penuh Ukraina dari wilayah Donetsk dan Luhansk yang sebagian diduduki, dengan imbalan penarikan pasukan Rusia dari wilayah yang lebih terbatas di Sumy dan Kharkiv.

Secara terbuka, Putin telah menuntut agar Ukraina dilarang bergabung dengan NATO dan menarik penuh pasukannya dari wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia. Zelensky menolak memberikan wilayah kepada Rusia dan menegaskan bahwa gencatan senjata adalah langkah awal menuju perundingan damai — posisi yang didukung oleh para mitra Eropa Ukraina.

Zelensky sendiri dijadwalkan mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin Eropa dan Trump dua hari sebelum KTT Alaska, yakni pada 13 Agustus.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Surya Perkasa)